-POV Nayla-
"Jadi benar, aku hilang ingatan. Pantas banyak hal yang nggak bisa aku inget. Kamu harus bantu aku buat inget masa laluku, Za. Tolong, buat aku ingat kembali semuanya. Aku nggak peduli sama kata Ibu, yang nyuruh kamu buat jauhin aku, cuma karena, takut aku bakalan ingat semuanya."
Gue mulai histeris, dan hampir-hampir nggak bisa nahan tangisan ini. Reza langsung mendekap gue erat. Dia mencoba buat nenangin, tapi percuma, meski di lahir gue bisa aja menjadi aman dan tenteram, di batin gue nggak.
"Nayla, tolong beri saya waktu untuk menjelaskan semuanya. Saat ini, tenanglah dulu. Sore nanti saya tunggu kamu di tempat biasa. Akan saya jawab semua yang ingin kamu ketahui," ujar Reza sambil menyejajarkan wajahnya dengan muka gue. Dia rada nundukkin badan sambil megang lengan gue.
Gue nggak punya pilihan lain, selain ikutin kata dia. Ya, harus tenang dulu, tenang sebentar, sampai gue dapetin semua cerita jujur dari siapa aja yang pernah ada di masa lalu gue.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com