-POV Nayla-
Gue udah nunggu Reza di atas, puncak tertinggi gedung ini. Banyak hal yang pengen gue denger dari dia. Tadi gue whatsapp, katanya lagi on the way menuju rooftop. Tempat ini jarang dikunjungi oleh orang, hanya gue dan Reza aja yang menjadikan tempat ini sebagai pertemuan kami. Menurut sepengetahuan gue aja sih, Reza bilang juga begitu.
Lima menuju sepuluh menit, akhirnya Reza datang juga. Dia keliatan capek banget, entah apa yang dia kerjakan, nggak tau gue, nggak ngerti juga. Semua kerjaan dia, 'kan emang nggak gue pahami. CEO, pucuk pimpinan di Nabastala.
"Hei, sudah lama menunggu saya?" Reza menghampiri gue duduk di kursi biasa.
"Nggak juga sih. Apa kerjaan kamu udah selesai?" Gue masih basa-basi ini.
"Dia menggeleng, "Belum, tapi bisa saya tinggalkan dulu."
Baiklah, gue ngangguk-ngangguk aja.
"Nayla, sebelumnya saya mohon maaf sama kamu, tapi saya benar-benar tidak ada niatan jahat di dalam hati untuk menyembunyikan semua ini dari kamu."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com