webnovel

SAVE ME JUSEYO

Terlahir dengan luka yang begitu menjadikannya dewasa sebelum waktunya, membuat aleesha mengerti betapa kejamnya dunia mempermainkannya, tak ada yang mampu memahami betapa menyedihkan takdir yang sedang dilakoninya hari ini, besok, lusa dan mungkin untuk seumur hidupnya. Melihat tanpa terlihat, mendengar tanpa terdengar, meraba tanpa teraba, yang menyakitkan pada cerita ini adalah saat mencintai tanpa dicintai. Perihal cinta, ini tidak jauh beda menyakit dari luka kelam kehidupannya, pria berwibawa itu masih menjadi cinta pertamanya, mengagumi setiap inci dari parasnya, sisi gumawa yang membuatnya tergila-gila mengenyampingkan rasa benci dan memeluk erat rindu yang semakin tumbuh setiap hati nya, ya untuk lelakinya, lelaki yang sangat membencinya, ya itu ayahnya. Tiap kali lelaki itu menghancurkan mentalnya, sumpah serapah yang selalu keluar dari mulut itu membuatnya kehilangan masa kecilnya yang bahagia, berulang kali mencoba mengakhiri hidupnya, namun semuanya sia-sia, sampai pada akhirnya sisi buruk dalam hidupnya bangkit untuk memberontak, melanjutkan hidup dengan dua kepribadian yang berbeda. namun sosok lain datang disaat tak mampu lagi hatinya menerima kenyataan saat dia sudah sangat membenci hadirnya seorang laki-laki, wanita cantik bermata bak kucing nan menawan, sikap dingin, angkuh dan menyebalkan membuatnya jengah satu udara dengan dirinya, namun entahlah takdir kembali mempermainkannya, saat cinta menyapa lewat lewat seorang wanita, ya dia mencintai wanita gila itu, jauh dari perkiraannya, dia jatuh lebih dalam, dan tanpa disadari dia menyukai perasaan ini, perasaan anehnya terhadap ruby.

enda_your_bae · LGBT+
Zu wenig Bewertungen
282 Chs

D U A R A T U S T U J U H P U L U H

Dokter Zizi mengerutkan keningnya melihat hasil pemeriksaan Ruby, memang tidak ada masalah pada semua organ yang dia dapatkan, tapi lambungnya penuh dengan Zat Benzodiazepin, dan itu sangat membahayakan seseorang dengan riwayat hanya memiliki satu ginjal.

"Dokter...

"Masuk Buk Jennie"

"Gimana dok"

"Begini buk, semua organnya aman, hanya saja ada ini buk di lambungnya, ini namanya Zat Benzodiazepin, sejenis obat penenang."

"Obat penenang?"

"Iya buk, ini bahaya untuk Ruby karena riwayat kesehatannya dan Ruby juga hanya memiliki satu ginjal saja"

Jennie menutup mulutnya tidak percaya, apa lagi ini, kenapa Ruby melakukannya, dan dia mendapatkan obat itu dari mana.

"Ibuk harus konfirmasi ini kepada Ruby, dan jika tidak dihentikan takutnya Ruby akan kecanduan obat penenang"

"Baik dok, terima kasih"

Jennie menginggal ruangan dokter Zizi dengan perasaan campur aduk, kenapa rasanya masalah di keluarganya tidak pernah ada habisnya, kenapa silih berganti tanpa tau cara untuk berhenti.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com