webnovel

Psychopathic Love

“Apakah kamu menyukai aroma darah ini." ucap Alena dengan senyumnya yang penuh hingga membuat satu keluarga itu menjadi merinding ketakutan. Alena mengabadikan momen ‘menyenangkan’ itu dengan memotretnya melalui kamera hp. “Kenapa kalian takut?, hei this’s party!!." sambung Alena riuh. “LO GILA!." bentak salah satu anggota keluarga itu. “Heiii, bukannya semua orang akan menggila jika sedang berpesta!," jawab Alena enteng dan mengambil segelas wine. “Ah sudahlah, baiknya kita hentikan permainan ini. Aku sangat menyukai aroma darah anak laki-laki mu itu," ucap Alena sambil menunjuk satu korbannya. “Tapi aku belum puas," sambung Alena tanpa menghilangkan senyuman penuhnya. °°°°°°°°°°°°°°° Alena Sasyana, seorang gadis yang dianggap hampir sempurna oleh semua orang terlebih lagi di mata laki-laki, namun berbeda jika di mata keluarganya ia tak dianggap lebih dari sebuah aset berharga. Pernyataan yang ia terima saat masih duduk di bangku TK membuatnya mengerti tujuan hidupnya. Ia akan bergerak layaknya sebuah boneka, ia mampu memasang topeng yang tebal hingga tak ada satu orangpun yang mampu mengenalinya 100%. Ia menutup cahaya yang ingin masuk ke kehidupannya, namun akankah semua cahaya itu gagal? Atau kelak ada cahaya yang mampu menembus masuk ke kehidupannya?.

Meisy_DS · Urban
Zu wenig Bewertungen
236 Chs

Kunjungan Ulas Balik

°

°

°

Keesokan harinya...

Gadis itu terbangun dari tidur pulasnya. Ia mengubah posisi tidurnya menjadi duduk, ia menyenderkan punggungnya di headboard ranjangnya. Salah satu tangannya bergerak memijat pelipisnya, entah kenapa di area itu tiba-tiba ia merasa pusing.

"Arrgh!." ucap Alena yang kesal dengan rasa pusing di kepalanya itu.

Perlahan-lahan, Alena turun dari ranjangnya. Dengan langkah yang perlahan gadis itu melangkahkan kakinya menuju ke lantai bawah untuk meminta diambilkan obat oleh Bi Ina. Obat yang mampu untuk mengatasi pusing di kepalanya. Setelah di lantai bawah, gadis itu segera melangkahkan kakinya menuju ke dapur untuk menemui Bi Ina.

"Bi." ujar Alena yang memanggil Bi Ina.

Bi Ina langsung menoleh ke arah Alena yang memanggilnya, lalu wanita itu melangkahkan kakinya mendekati Alena.

"Ya, ada apa, Non?." tanya Bi Ina.

"Bi, tolong ambilkan obat sakit kepala untukku ya." ujar Alena sembari menarik kursi yang berada di dekatnya.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com