webnovel
#ROMANCE
#R18
#COMEDY

Pria Dingin

" Maaf ya Na. " " Untuk apa? " " Maaf atas bang Gibran yang selalu bersikap dingin kepadamu." " Senang bisa mengenalmu, tak apa kan jika kita bersahabat ? " " Justru aku lebih senang jika kau mau bersahabat denganku." " Memangnya apa yang membuatmu penasaran ? " " Tentang sikapnya bang Gibran yang bersikap dingin. " " Memangnya ada apa ? " " Kenapa kau terlihat bingung begitu ? " " Astaga kenapa aku jadi gugup begini ? " " Ekhem! " " Sejak kapan aku membohongi sahabatku? " " Will you be my first love and my last? " " Apa yang sudah terjadi kepadamu? " " Kalian bicara tentang apa? " " Kenapa? Apa ada yang salah denganku? " " Kau tenang Anna disini ada kita, kita siap melindungi mu dari jangkauan pria seperti dia. " " Kurasa tidak perlu karena semuanya sudah jelas. " " Kamu salah faham Na, aku mohon kepadamu tolong kali ini dengarkan aku. " " Ingat Anna kau harus memberitahu kita jika terjadi apa-apa dengan mu. " " Dengar baik baik pukulan mu tidak ada apa-apa nya bagiku. " " Cukup! Aku menyerah! " " Kau berhutang cerita denganku Bilqis. " " Kenapa kau terlihat sangat gelisah? " " Siapa? " " Awww... Shh.. Pelan pelan dong Na. " " AKU TIDAK SEDANG BERCANDA BILQIS! " " Gibran apa kau sudah berhasil menemukan Anna? " " Maaf mah, pah, aku sama sekali tidak menemukan nya. " " Ayolah Gibran, satu kali saja turuti aku. " " Mah, Pah.. Aku sangat merindukan kalian... " " Pah bagaimana jika kita menjodohkan mereka? " " Tidak perlu mah biarkan anak kita yang mengungkapkan perasaannya sendiri. " COMING SOON 15 November 2020

Taeyoonna_Kim · Fantasy
Zu wenig Bewertungen
49 Chs
#ROMANCE
#R18
#COMEDY

Menjauh Pt. 1

Rama menghela nafas lelah kemudian "benar tan, dia terpeleset didekat toilet. Tentang masalah lebam itu karena wajahnya terbentur dinding, " pria berparas anime itu memasang wajah ngilu yang dibuat-buat.

~New Chaps~

Happy Reading 💜🐱

"yaudah tan, aku kembali ke sekolah lagi, " Kata pria berparas anime itu berpamitan sambil tersenyum tampan.

"hati-hati dijalan, sebelumnya terimakasih karena kamu sudah repot-repot mengantarkan Anna sampai rumah, " Ujar mamah Maria sambil tersenyum tipis.

"iya tan lagipula itu keinginanku sendiri kok, " Sahut Rama sambil menggaruk tengkuknya yang mendadak gatal.

"Na, aku pergi dulu ya, ingat! setelah ini kau harus istirahat, " Sambungnya.

Ucapan itu terlontar dengan spontan dari bibirnya, tak ada yang menyangka bahwa seseorang berkepribadian dingin bisa bersifat hangat kepada orang yang dicintainya, hebat bukan?

Tapi entahlah sepertinya gadis mungil itu justru hatinya semakin terasa perih, kenapa harus orang lain yang lebih perhatian kepadanya bukan seseorang yang dicintainya? Mungkin jalan satu-satunya adalah dia harus menjauh lalu melupakannya.

Sedangkan mamah Maria menyadari gerak-gerik pria berparas anime itu, dari sikap perhatiannya dengan sorot mata yang tulus, bahkan wajah khawatir akan keadaan keponakannya sangat terpancar.

"Sayang, kamu kenapa murung? Bukannya senang sudah diantar oleh pria tampan? " Tanya mamah Maria dengan kerlingan jahil.

"apaan sih mah, dia bukan siapa-siapanya aku, hanya sebatas teman saja kok, " Sahut gadis mungil itu sambil mempoutkan bibir ranumnya.

"teman apa teman? " Goda mamah Maria.

"mamah~" Anna merengek dengan nada kesal.

"iya deh mamah percaya, tapi kalau kamu benar-benar suka sama dia, mamah setuju. " Ujar mamah Maria sambil tersenyum tipis.

"Dia baik dan sangat perhatian kepadamu, " Sambungnya.

"𝘈𝘬𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢𝘪 𝘱𝘳𝘪𝘢 𝘭𝘢𝘪𝘯 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘪𝘯 𝘣𝘢𝘯𝘨 𝘎𝘪𝘣𝘳𝘢𝘯 𝘮𝘢𝘩! " Jeritnya didalam hati.

"Mamah bicara apaan sih? Ngawur begitu. Yaudahlah aku kekamar dulu, " Ucap gadis mungil itu jengkel.

Kemudian gadis mungil itu berlalu begitu saja, berusaha berjalan dengan cepat meskipun menahan luka lebam di perutnya yang masih terasa nyeri. Selain itu dia ingin menyendiri sekaligus menghindar dari Gibran, karena beberapa jam lagi pelajaran disekolah akan segera usai.

Mari kita beralih kepada pria berparas anime.

Diperjalanan menuju sekolah, Rama terlihat sedang merenung tiba-tiba pikirannya kembali melayang kearah perbincangan yang sangat tidak masuk akal sebelum mengantarkan gadis mungil itu kerumahnya.

𝘍𝘭𝘢𝘴𝘩𝘣𝘢𝘤𝘬

"𝘒𝘢𝘬 𝘙𝘢𝘮𝘢, " 𝘗𝘢𝘯𝘨𝘨𝘪𝘭 𝘨𝘢𝘥𝘪𝘴 𝘮𝘶𝘯𝘨𝘪𝘭 𝘪𝘵𝘶 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘴𝘶𝘢𝘳𝘢 𝘴𝘦𝘳𝘢𝘬 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘴𝘦𝘣𝘦𝘭𝘶𝘮𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘪𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘯𝘨𝘪𝘴 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘥𝘪𝘢𝘮.

"𝘢𝘥𝘢 𝘢𝘱𝘢? " 𝘛𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘙𝘢𝘮𝘢 𝘭𝘦𝘮𝘣𝘶𝘵.

"𝘣𝘰𝘭𝘦𝘩𝘬𝘢𝘩 𝘢𝘬𝘶 𝘮𝘪𝘯𝘵𝘢 𝘵𝘰𝘭𝘰𝘯𝘨 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘥𝘢𝘮𝘶?" 𝘚𝘢𝘩𝘶𝘵𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘯𝘢𝘥𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘵𝘢𝘯𝘺𝘢.

𝘗𝘳𝘪𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘱𝘢𝘳𝘢𝘴 𝘢𝘯𝘪𝘮𝘦 𝘪𝘵𝘶 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯𝘨𝘬𝘢𝘵 𝘴𝘢𝘵𝘶 𝘢𝘭𝘪𝘴𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘦𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘳𝘵𝘢𝘯𝘺𝘢 "𝘢𝘱𝘢? "

"𝘴𝘰𝘢𝘭 𝘷𝘪𝘥𝘦𝘰 𝘪𝘵𝘶, 𝘵𝘰𝘭𝘰𝘯𝘨 𝘫𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘥𝘪𝘣𝘦𝘳𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘱𝘢𝘬 𝘏𝘢𝘥𝘺, " 𝘜𝘫𝘢𝘳𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘴𝘶𝘢𝘳𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘤𝘪𝘤𝘪𝘵.

"𝘭𝘰𝘩 𝘬𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘣𝘰𝘭𝘦𝘩? 𝘔𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘭𝘢𝘬𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘪𝘯𝘥𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘫𝘢𝘮 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘥𝘢𝘮𝘶 𝘈𝘯𝘯𝘢. 𝘑𝘢𝘥𝘪 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘱𝘶𝘯 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘥𝘢𝘱𝘢𝘵 𝘩𝘶𝘬𝘶𝘮𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘵𝘪𝘮𝘱𝘢𝘭, " 𝘚𝘶𝘯𝘨𝘶𝘵 𝘙𝘢𝘮𝘢 𝘵𝘢𝘬 𝘴𝘶𝘬𝘢.

"𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘬𝘢𝘬, 𝘢𝘥𝘢 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘱𝘦𝘳𝘤𝘢𝘺𝘢 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘳𝘣𝘶𝘢𝘵𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢, 𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯𝘬𝘢𝘩 𝘬𝘢𝘶 𝘮𝘦𝘭𝘪𝘩𝘢𝘵𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘦𝘯𝘥𝘪𝘳𝘪? 𝘋𝘪𝘢 𝘭𝘦𝘣𝘪𝘩 𝘱𝘦𝘳𝘤𝘢𝘺𝘢 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢 𝘱𝘦𝘳𝘵𝘢𝘮𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘪𝘣𝘢𝘯𝘥𝘪𝘯𝘨𝘬𝘢𝘯 𝘢𝘬𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘢𝘩𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘱𝘶𝘱𝘶 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘢𝘥𝘪𝘬𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘦𝘯𝘥𝘪𝘳𝘪, " 𝘊𝘦𝘤𝘢𝘳 𝘨𝘢𝘥𝘪𝘴 𝘮𝘶𝘯𝘨𝘪𝘭 𝘪𝘵𝘶 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘯𝘢𝘥𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘨𝘦𝘵𝘢𝘳.

"𝘕𝘢_" 𝘗𝘳𝘪𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘱𝘢𝘳𝘢𝘴 𝘢𝘯𝘪𝘮𝘦 𝘪𝘵𝘶 𝘣𝘦𝘳𝘮𝘢𝘬𝘴𝘶𝘥 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘦𝘭𝘢.

𝘕𝘢𝘮𝘶𝘯 𝘬𝘦𝘵𝘪𝘬𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘳 𝘶𝘤𝘢𝘱𝘢𝘯 𝘨𝘢𝘥𝘪𝘴 𝘮𝘶𝘯𝘨𝘪𝘭 𝘪𝘵𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘯𝘫𝘶𝘵𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘪𝘴𝘦𝘳𝘵𝘢𝘪 𝘵𝘢𝘵𝘢𝘱𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘮𝘰𝘩𝘰𝘯 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘥𝘪𝘢 𝘮𝘦𝘳𝘢𝘴𝘢 𝘵𝘢𝘬 𝘵𝘦𝘨𝘢 𝘴𝘦𝘬𝘢𝘭𝘪𝘨𝘶𝘴 𝘪𝘣𝘢.

"𝘒𝘢𝘬 𝘙𝘢𝘮𝘢 𝘵𝘢𝘬 𝘱𝘦𝘳𝘭𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘬𝘩𝘢𝘸𝘢𝘵𝘪𝘳𝘬𝘢𝘯𝘬𝘶, 𝘢𝘬𝘶 𝘵𝘢𝘬 𝘢𝘱𝘢 𝘴𝘶𝘯𝘨𝘨𝘶𝘩. 𝘈𝘬𝘶 𝘳𝘦𝘭𝘢 𝘮𝘦𝘭𝘪𝘩𝘢𝘵 𝘣𝘢𝘯𝘨 𝘎𝘪𝘣𝘳𝘢𝘯 𝘣𝘢𝘩𝘢𝘨𝘪𝘢 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘭𝘢𝘪𝘯, 𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘢𝘬𝘶 𝘮𝘰𝘩𝘰𝘯 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘥𝘢𝘮𝘶 𝘫𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘭𝘢𝘱𝘰𝘳𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘱𝘢𝘬 𝘬𝘦𝘱𝘴𝘦𝘬. " 𝘛𝘶𝘵𝘶𝘳 𝘨𝘢𝘥𝘪𝘴 𝘮𝘶𝘯𝘨𝘪𝘭 𝘪𝘵𝘶 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘮𝘢𝘵𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘳𝘦𝘮𝘣𝘶𝘯.

"𝘴𝘦𝘭𝘢𝘪𝘯 𝘪𝘵𝘶 𝘢𝘬𝘶 𝘵𝘢𝘬 𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯 𝘣𝘢𝘯𝘨 𝘎𝘪𝘣𝘳𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘪𝘬𝘢𝘱 𝘥𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘥𝘢𝘬𝘶 𝘭𝘢𝘨𝘪, " 𝘚𝘢𝘮𝘣𝘶𝘯𝘨𝘯𝘺𝘢.

"𝘒𝘢𝘶 𝘮𝘦𝘮𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳-𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳_ 𝘢𝘩 𝘭𝘶𝘱𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘢𝘫𝘢, " 𝘗𝘳𝘪𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘱𝘢𝘳𝘢𝘴 𝘢𝘯𝘪𝘮𝘦 𝘪𝘵𝘶 𝘵𝘢𝘬 𝘴𝘢𝘯𝘨𝘨𝘶𝘱 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘦𝘳𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘰𝘮𝘦𝘯𝘵𝘢𝘳 𝘢𝘱𝘢𝘱𝘶𝘯 𝘵𝘦𝘳𝘩𝘢𝘥𝘢𝘱 𝘨𝘢𝘥𝘪𝘴 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘪𝘯𝘪 𝘥𝘶𝘥𝘶𝘬 𝘥𝘪𝘴𝘢𝘮𝘱𝘪𝘯𝘨 𝘬𝘦𝘮𝘶𝘥𝘪.

𝘉𝘢𝘤𝘬 𝘵𝘰 𝘙𝘦𝘢𝘭𝘪𝘵𝘺.

Dia menghembuskan nafasnya pelan, lalu "Kau memang berhati malaikat Na, maka dari itu aku tidak pernah menyesal mencintaimu meskipun hanya dalam diam, ya walaupun aku tahu sampai kapanpun perasaan ini tak akan terbalaskan karena dihatimu sudah ada orang lain," Senyumnya merekah sehingga membuat siapa saja yang melihatnya pasti akan terpesona.

''''''

Malam harinya gadis mungil itu duduk termenung dibalkon membiarkan wajahnya diterpa angin malam, dia sudah mantap dengan keputusannya yaitu menjauhi seseorang yang sangat disayanginya.

Pandangannya terpaku di kala netra bambinya tak sengaja menangkap siluet gadis yang sangat dikenalinya, dia tersenyum miris setelahnya.

"setelah berhasil membuatku seperti ini, dia masih bisa datang kesini. Selamat kak Laurent, karena kau telah berhasil meluluh lantahkan perasaanku sekaligus kembali merebut perhatiannya bang Gibran dariku, " Ucapnya.

Tok! Tok! Tok!

Suara ketukan itu mengalihkan perhatian Anna, sehingga mau tak mau gadis mungil itu beranjak untuk membuka pintunya.

Setelah dia berhasil membukanya, gadis mungil itu terpaku melihat sepasang adam dan hawa sedang bergandengan yang ternyata adalah pelakunya, sehingga tanpa dia sadari pegangannya kian mengerat di knop yang tak bersalah.

"ada apa? " Tanya gadis mungil itu dengan nada senormal mungkin.

"Gibran mengajakku jalan-jalan tapi aku ingin kau juga ikut dengan kita, supaya aku ada temannya, " Ujar Laurent dengan wajah ramah yang dibuat-buat.

"maaf kak aku tidak bisa, karena takut mengganggu waktu kencannya kalian, " Sahut Anna sambil tersenyum tipis.

"Sebelumnya terimakasih atas tawarannya, " Sambungnya.

"Tapi kan_" Ucapan Laurent terpotong.

"sudahlah, jika dia tidak bisa jangan dipaksa. Ayo lebih baik kita pergi sekarang, aku rindu jalan berdua denganmu, " Ujar pria berkulit putih pucat itu manja.

"astaga, kau ini sudah besar tapi manjanya tidak pernah hilang, " Kata Laurent sambil memukul lengannya main-main.

"yaudah Na, tak masalah. Kalau begitu kita jalan dulu ya, " Sambungnya.

Gadis mungil itu hanya menganggukkan kepalanya saja sambil tersenyum kecut hanya saja mereka tidak menyadarinya.

Setelah mereka sudah tak tampak, Anna segera membanting pintunya dan tak lupa mengunci pintunya. Kemudian dia menghamburkan keatas king size miliknya, yang dilakukan selanjutnya adalah menangis sejadi-jadinya.

"Hikss k-kenapa hatiku sangat sakit melihatnya.. hikss s-seharusnya aku bahagia,,, hikss b-bukannya menangis seperti ini," Racaunya.

'''''

Keesokan harinya terdapat lingkar hitam dibawah manik bambinya yang indah selain itu kelopaknya bengkak akibat menangis semalaman, tentu saja hal ini membuat pasangan Pradipta merasa terkejut berbeda dengan si bungsu yang sepertinya sudah mengetahui penyebabnya.

"Na, kenapa bisa ada lingkar hitam dibawah matamu? " tanya papah Yanuar.

"semalam insom pah, " sahut gadis mungil itu sekenanya tak lupa senyum tipis terpatri cantik diwajahnya.

"terus kenapa matamu juga bengkak? " tanya mamah Maria heran.

"ah itu, karena selain insom aku juga menonton drama yang endingnya sedih, " jelasnya beralibi.

"𝘮𝘢𝘢𝘧 𝘮𝘢𝘩, 𝘱𝘢𝘩, 𝘢𝘬𝘶 𝘵𝘦𝘳𝘱𝘢𝘬𝘴𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘣𝘰𝘩𝘰𝘯𝘨 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘬𝘢𝘭𝘪𝘢𝘯, " sambungnya dalam hati.

" 𝘢𝘬𝘶 𝘺𝘢𝘬𝘪𝘯 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢 𝘪𝘯𝘪 𝘢𝘥𝘢 𝘬𝘢𝘪𝘵𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘣𝘢𝘯𝘨 𝘎𝘪𝘣𝘳𝘢𝘯, " ucap John dalam hati.

TBC