"Dia adalah wanita pekerja keras. Ia merantau ke kota demi mencari nafkah untuk mengobati neneknya di kampung. Ia tidak memikirkan masalah percintaan, hatinya teguh dan tidak goyah saat tuan Pradana terus merayunya. Sayang tuan Pradana memiliki seribu cara untuk menjerat Diana" Bi Yana tertunduk lesu. Pikirannya limbung ke masa lalu. Aku bisa merasakan betapa kentalnya rasa penyesalan yang Bi Yana rasakan.
"Tuan membiayai semua pengobatan nenek Diana, dia mengambil hati neneknya, tak lama setelah itu akhirnya Diana luluh dengan semua kata-kata indah dari tuan Pradana. Sampai suatu hari Diana menyerahkan segalanya pada tuan Pradana, tidak dia sebenarnya diperkosa. Itu juga adalah salah Bibi"
Dengan gerakan cepat aku buru-buru mengambil tisu dan menyerahkannya pada Bi Yana yang mulai terisak. Dia tampak sangat merindukan ibu mertuaku yang sudah tiada.
"Terimakasih" ujar Bi Yana setelah menerima tisu yang kuberikan padanya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com