webnovel

One Piece: Boundary Master (Penguasa Batas)

Sinopsis: Seorang pemuda terlempar ke dunia One Piece dengan ingatan yang masih utuh. Dan memanfaatkan berbagai pengetahuannya tentang One Piece dan juga kekuatan buah iblis untuk memanipulasi Batasan, dia akan memulai kisah petualangannya dan menggapai puncak! ==== ===== ====== ======= Catatan Penulis: Ini adalah pertama kalinya saya menulis fan-fiksi. Dan jujur saja, saya sendiri hanyalah pemula dan bukanlah seorang penulis yang baik sebenarnya. Ada beberapa/banyak kekurangan dalam fan-fiksi ini, jadi jangan terlalu banyak berharap ini adalah mahakarya yang luar biasa!

rtlps_360 · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
108 Chs

Chapter 46 - Bajak Laut dan Penduduk Desa

Beberapa lama setelah mereka selesai berdiskusi, para penduduk, termasuk Genzou dan Nojiko melihat sekelompok orang tak dikenal dari kejauhan berjalan mengarah ke mereka.

Mereka pun semakin gugup, tegang, dan waspada.

Genzou kemudian berkata lirih pada penduduk lainnya.

"Semuanya, tetaplah diam dan jangan gegabah. Biar aku yang bicara."

Para penduduk mengangguk dan mengerti.

Tak lama kemudian sekelompok orang yang diduga bajak laut itu sampai di hadapan mereka.

Dan seorang pria muda yang menggendong seorang gadis kecil, Lepus, kemudian bicara pada para penduduk.

"Hm? Kenapa kalian semua berkumpul di sini?"

Genzou kemudian dengan sedikit tegang merespon pertanyaan Lepus.

"Siapa kalian!? Apa tujuan kalian ke desa kecil ini, bajak laut!?"

Mendengar pertanyaan Genzou, Lepus sedikit mengedutkan mata dan bibirnya. Lepus tersenyum masam. Dia pun kemudian menghela nafas dan bicara.

"Hah~.... Genzou-san, apa kau benar-benar melupakanku? Nojiko-chan juga. Kalian yang lainnya juga. Apa kalian benar-benar tidak mengenali kami? Tega sekali kalian."

Mendengar pernyataan Lepus, Genzou, Nojiko, dan para penduduk lainnya jadi bingung dan bertanya-tanya. Mereka tak mengerti sejak kapan mereka kenal apalagi akrab dengan bajak laut. Di benak mereka, kebanyakan bajak laut adalah orang-orang yang kasar dan kejam. Satu-satunya bajak laut yang mereka tahu baik hati dan berhubungan baik dengan mereka adalah Luffy dan kru-nya.

"Siapa kalian!? Kami tak kenal!"

Genzou dan lainnya masih belum bisa mengenali Lepus, Brisa, ataupun Muret. Tapi, itu cukup bisa dimaklumi. Karena sudah sekitar sepuluh tahun sejak mereka terakhir di sini.

Lepus pun mengingatkan mereka.

".... Ini aku. Lepus."

Kemudian dia menepuk bahu Brisa yang berdiri di sisi kanannya.

"Ini Brisa."

Lalu menepuk bahu Muret yang di kirinya.

"Dan ini Muret."

Genzou, Nojiko, dan lainnya kemudian diam dan berpikir.

"Lepus.... Brisa.... Muret.... Rasanya aku pernah dengar nama-nama ini. Tapi kapan dan di mana, ya? Hmm...."

Kemudian Nojiko teringat sesuatu dan terperangah.

"Lepus-san!?"

Lepus akhirnya tersenyum.

"Heya, Nojiko-chan ingat sekarang. Lama tak bertemu!"

"Kau benar-benar Lepus-san!? Dan juga Muret-san! Dan Brisa-chan juga sekarang sudah besar! Kalian tampak jauh lebih dewasa sampai-sampai aku tak bisa langsung mengenali kalian!"

Muret dan Brisa juga tersenyum akhirnya mereka diingat.

"Halo, Nojiko-chan! Lama tak bertemu! Bagaimana kabarmu?"

"Nojiko-chan, halo!"

"Lepus-san, Muret-san, Brisa-chan, aku sangat senang bertemu kalian lagi!"

Nojiko kemudian menghampiri dan memeluk Muret serta Brisa. Dan saat dia akan memeluk Lepus, Nojiko menyadari kalau Lepus menggendong seorang gadis kecil yang tampaknya masih berusia 2-3 tahun. Nojiko pun penasaran dan bertanya.

"Lepus-san, ini siapa?"

Lepus tersenyum dan menjawab.

"Ini putriku, Muse. Muse, beri salam ke Mama Nojiko."

"Mama No-chi-ko?"

Muse memanggil dan mengeja nama Nojiko sambil menatapnya dengan lugu.

Nojiko agak canggung tiba-tiba dipanggil 'Mama', tapi dia memaklumi dan tersenyum pada Muse.

"Fufu! Halo, Muse-chan!"

Setelah berpikir beberapa lama dan ditambah melihat sikap ramah dan akrab Nojiko pada Lepus, Brisa, dan Muret, akhirnya Genzou dan lainnya pun sedikit mengingat mereka.

"Ah! Aku ingat sekarang!"

"Sekitar sepuluh tahun lalu memang ada pendatang seorang pemuda dan dua gadis yang tinggal di desa ini selama setahun!"

"Dan aku ingat kalau nama mereka memang Lepus, Muret, dan Brisa!"

"Jadi itu kalian!"

"Kami hampir lupa karena sudah sekitar sepuluh tahun berlalu!"

Para penduduk yang akhirnya mengingat Lepus dan dua wanitanya pun merasa sedikit lega dan tidak lagi terlalu waspada.

Genzou kemudian bertanya.

"Tapi, kenapa sekarang kalian malah jadi bajak laut? Seingatku kalian lebih seperti anak muda terpelajar atau semacamnya. Karena setiap kali aku ke rumah kalian dulu, aku seringkali melihat kalian sedang membaca dan banyak buku menumpuk di meja."

Mendengar pertanyaan Genzou, Lepus tertawa masam.

"Hehaha.... Genzou-san, sebenarnya saat kami sepuluh tahun lalu tinggal di sini, kami sudah menjadi bajak laut. Saat itu nilai bounty-ku 20 juta Beri. Tapi saat itu kami masih hanya bertiga dan masih dalam tahap persiapan, jadi kami banyak membaca buku tentang hal-hal yang harus diketahui jika ingin berlayar di lautan."

Mendengar pengakuan Lepus, Genzou dan lainnya tercengang.

"Apa!? Jadi kau sejak dulu memang bajak laut!? Dan nilaimu saat itu 20 juta Beri!? Itu sama dengan Arlong! .... Aku tak mengira kalian bertiga bisa menyembunyikannya tanpa kami curiga sama sekali selama setahun kalian dulu di sini."

"Hehaha.... Sebenarnya Bellmere-san sudah tahu sejak awal. Tapi kami sepakat untuk menyembunyikan identitas gelap kami agar tidak menyebabkan kegelisahan."

"Ah.... Bellmere, ya.... Bellmere sudah...."

Mendengar Lepus menyebut Bellmere, Genzou dan Nojiko tampak sedih. Lepus tentu sudah tahu kenapa.

"Jangan katakan. Aku tahu."

"Begitu ya...."

Karena suasana jadi sedikit muram, Lepus pun mengalihkan pembicaraan.

"Nojiko, aku ingin bicara denganmu. Kita ke rumahmu."

"Um."

Kemudian, Lepus dan Nojiko pergi. Sementara yang lainnya diperintahkan Lepus untuk tidak ikut.