webnovel

One Piece: Boundary Master (Penguasa Batas)

Sinopsis: Seorang pemuda terlempar ke dunia One Piece dengan ingatan yang masih utuh. Dan memanfaatkan berbagai pengetahuannya tentang One Piece dan juga kekuatan buah iblis untuk memanipulasi Batasan, dia akan memulai kisah petualangannya dan menggapai puncak! ==== ===== ====== ======= Catatan Penulis: Ini adalah pertama kalinya saya menulis fan-fiksi. Dan jujur saja, saya sendiri hanyalah pemula dan bukanlah seorang penulis yang baik sebenarnya. Ada beberapa/banyak kekurangan dalam fan-fiksi ini, jadi jangan terlalu banyak berharap ini adalah mahakarya yang luar biasa!

rtlps_360 · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
108 Chs

Chapter 40 - Ouroboros Pirates

Setahun lebih berlalu....

Kapal fluyt 'Jormungandr' akhirnya telah selesai dibangun.

"Oh! Bagus! Tampak seperti yang kuharapkan!"

Lepus dan keluarganya yang datang ke dermaga galangan, tampak cukup terpukau melihat penampilan kapal mereka yang telah jadi dari kejauhan.

Kapal Jormungandr dari luar tampak royal dan mewah dengan keseluruhan berwarna hitam diiringi aksen ornamen dan hiasan keemasan.

Tapi dengan figurehead berbentuk ular/naga laut besar menjadikan kapal yang tampak mewah ini memiliki sisi sangar.

"Hahaha!! Bagaimana? Bagus, kan?"

Boris bertanya pada Lepus.

"Ya."

Mereka kemudian didampingi Boris, dan lainnya naik ke kapal untuk melihat dek dan bagian dalam kapal.

Bagian dalam kapal berisi banyak kamar dan berbagai ruangan lain beserta furnitur yang semuanya berwarna putih dengan ornamen keemasan seperti yang Lepus inginkan juga.

Setelah melihat dan memeriksa seluruh bagian kapal, Lepus mengangguk dan memberikan pendapatnya.

"En. Bagus. Ada banyak kamar dan ruangan tapi cukup luas dan nyaman seperti yang kuminta. Aku puas dengan hasilnya."

Untuk Kapal senilai 500 juta Beri, Lepus sangatlah puas dan tidak kecewa dengan hasilnya.

Kemudian Lepus bertanya kepada Boris.

"Boris, apa kau mau jadi tukang kapal ini?"

Mendengar pertanyaan Lepus, Boris mengerti maksudnya.

"Tukang kapal? Maksudmu jadi anggota kru-mu?"

"Ya."

"Hmm...."

Boris terdiam dan berpikir. Dia tampak tertarik, tapi juga agak ragu-ragu.

Lepus kemudian berkata pada Gillian.

"Gillian-san juga ikutlah. Aku tahu kau pintar memasak, jadi sekalian aku ingin kau jadi Chef di kru-ku."

"Itu.... Kalau kami ikut kalian, Eris, putriku bagaimana?"

"Ajak juga. Lagipula, juga ada Muse. Jadi Eris takkan kesepian dan tak ada teman. Kau tak perlu khawatir soal keamanan dan keselamatan. Aku sudah mempertimbangkan semuanya."

Gillian sekarang juga terdiam.

Melihat putra sulung dan menantunya terdiam dan tampak bimbang, Alain yang juga di sini bicara.

".... Ikut saja kalau kalian mau. Aku ijinkan."

Mendengar pernyataan ayahnya, Boris terkejut dan tampak senang.

"Ayah, kau serius!? Aku boleh pergi!?"

"Ya."

Kemudian Gillian bertanya.

"Tapi, Ayah, bagaimana dengan galangan kapal? Kalau suamiku pergi, siapa yang akan menjadi mandornya?"

"Itu tak masalah. Masih ada beberapa yang senior di galangan. Mereka bisa menangani."

Loris kemudian juga ikut bicara.

"Itu benar. Soal galangan tak perlu khawatir. .... Dan lagipula, Lepus-san butuh orang yang bisa menangani kapalnya. Aku yakin alasan Lepus-san ingin merekrut kakakku adalah karena sebagai yang membangun kapal ini dan punya hubungan baik, kakakku lebih dipercaya daripada harus mencari orang lain lagi yang tak dikenal akrab dan mengerti soal kapalnya."

"Benar."

Lepus mengangguk.

Gillian sekali lagi bertanya pada Alain untuk memastikan.

"Apa benar-benar tidak apa-apa?"

"Ya. .... Dan pastikan kau awasi suamimu. Jangan sampai dia melakukan sesuatu yang bodoh dan memalukan.

"....Aku mengerti. Fufu!"

Gillian tersenyum, sementara Boris tiba-tiba tampak bergidik merinding.

~~~

2 Minggu kemudian, setelah semua persiapan dan perpisahan selesai, Kapal Besar Jormungandr meninggalkan pelabuhan dan memulai pelayarannya.

Bendera hitam dan layar hitam dengan jolly roger Ouroboros Pirates tampak berkibar dan mengembang tertiup angin.

Jolly Roger atau lambang Ouroboros Pirates adalah Ular/Naga melingkar menggigit ekornya yang melambangkan Ouroboros. Ouroboros melingkar mengelilingi lingkaran berpalang yang melambangkan World, yaitu Kapten dan Dunia yang terdiri dari 4 Blue, Red Line, dan Grand Line. Dan terakhir adalah tentunya tulang bersilang dan bendera latar hitam yang melambangkan bajak laut.

Di kapal yang sedang berlayar, Lepus berdiskusi dengan para kru-nya.

"Baiklah, sebelumnya aku pernah melihat kartu tarot dan setelah aku membaca dan mencari tahu, aku tertarik dengan sistem kartu itu. Jadi, kita akan memiliki masing-masing satu kartu yang merefleksikan diri dan peran penting dalam kru. Kartuku adalah 'World'."

Lepus menunjukkan kartunya.

Kemudian dia memberikan kartu masing-masing untuk Brisa dan lainnya.

Brisa kartunya adalah 'Devil'.

Muret kartunya adalah 'Wheel of Fortune'.

Kuina kartunya adalah 'Chariot'.

Amber kartunya adalah 'Strength'.

Max kartunya adalah 'Sun'.

Sera kartunya adalah 'Lover'.

Boris kartunya adalah 'Empress'.

Gillian kartunya adalah 'Emperor'.

Para kru mengangguk menerima kartu dan peran mereka, kecuali satu orang.

"Oi! Kenapa kartuku 'Empress'!? Aku laki-laki! Bukannya seharusnya 'Emperor'!?"

Boris bingung dan tak mengerti kenapa dia yang laki-laki mendapat kartu 'Empress'.

Lepus pun dengan sedikit menyeringai menjelaskan.

".... Kau 'Empress' karena istrimu yang lebih dominan. Hehahahaha!"

"Haahh!?"

Melihat suaminya, Gillian tertawa kecil dan berkata.

"Fufufu! Terima saja, suamiku. Atau.... kau ingin melawanku?"

Boris pun menutup mulutnya rapat-rapat.

Lepus kemudian melanjutkan diskusi.

"Sekarang, kita jelaskan soal posisi, kemampuan, dan kekuatan kita masing-masing."

Para kru mengangguk.

"Baiklah, aku duluan. Aku Rex Lepus. Captain/Navigator Ouroboros Pirates kita. Arcana: World. Usia 26. Kemampuan dan kekuatanku adalah bertarung dengan tangan kosong ataupun pedang. Aku juga punya kekuatan buah iblis Kara Kara no Mi, yaitu bisa memanipulasi batasan."

"Manipulasi batasan? Apa itu?"

Boris bingung dan bertanya.

"Manipulasi batasan adalah aku bisa memanipulasi apapun yang memiliki batasan. Cepat-Lambat, Berat-Ringan, Jauh-Dekat, Gelap-Terang, Panas-Dingin, dan banyak lainnya. .... Jangan tanya lebih jauh. Merepotkan menjelaskannya."

Boris, Gillian, juga bahkan Max dan Sera yang belum tahu soal kekuatan sejati Lepus sangat tercengang!

"Oi, oi, oi!!! Apa-apaan itu!? Kau punya kekuatan 'gila' seperti itu!? Terus apa bedanya kau dengan dewa!?"

".... Aku manusia. Jangan tanya lebih jauh."

"Aa...."

Untuk memecah suasana jadi agak canggung, Brisa kemudian melanjutkan bicara.

"Aku Brisa. Vice-Captain. Arcana: Devil. Usia 21. Kemampuan dan kekuatanku adalah bertarung dengan tubuhku sendiri. Aku pemakan Buki Buki no Mi. Seluruh tubuhku bisa berubah menjadi senjata apapun."

Brisa kemudian menunjukkan kekuatan buah iblisnya dengan mengubah tangan kanan dan kirinya menjadi pedang dan senapan.

Setelah Brisa selesai, Muret yang menggendong Muse melanjutkan.

"Aku Muret. Doctor. Arcana: Wheel of Fortune. Usia 26. Aku bukan petarung. Aku pemakan Miru Miru no Mi. Aku bisa menghasilkan dan memanipulasi susu."

Muret kemudian sedikit mengayunkan lengannya untuk menunjukkan kekuatan menghasilkan susu yang dimilikinya.

Setelah Muret, giliran Kuina.

"Aku Shimotsuki Kuina. Swordwoman. Arcana: Chariot. Usia 19. Aku bertarung menggunakan satu pedang."

Kuina menghunus pedangnya dan kemudian memasukkannya kembali.

Kemudian giliran Amber.

"Aku Nova Amber. Martial Master. Arcana: Strength. Usia 29. Aku bertarung dengan gaya bebas."

Setelah Amber, Max melanjutkan.

"Aku Recht Max. Dual Wielder. Arcana: Sun. Usia 23. Aku bisa menggunakan belati dan revolver."

Kemudian Sera menyusul.

"Aku Lifths Sera. Sniper. Arcana: Lovers. Usia 23. Aku penembak jitu yang menggunakan senapan laras panjang."

Setelah Sera, Gillian sambil memangku Eris bicara.

"Aku Boggart Gillian. Chef. Arcana: Emperor. Usia.... 33. Aku bukan petarung. Aku.... pemakan buah iblis Sore Sore no Mi. Aku bisa memanipulasi emosi/rasa takut."

Anggota lain kecuali Boris terkejut oleh pernyataan Gillian.

Mereka tak pernah mengira ataupun menyadari kalau Gillian adalah pemakan buah iblis.

Bahkan Sera yang adik sepupunya terkejut karena tidak tahu soal ini.

"Jadi Gillian-san pemakan buah iblis? Kami tak menyadari sama sekali."

Gillian menghela nafas dan bicara.

"Maaf.... Hanya aku, suamiku, ayah mertuaku, dan mendiang ayahku yang tahu kalau aku pemakan buah iblis."

"Yah, tak apa."

Kemudian yang terakhir adalah Boris.

"Aku Boggart Boris. Shipwright/Helmsman. Arcana.... Empress. Usia 37. Aku bisa bertarung dengan tinjuku! Ha!"

Boris menunjukkan otot-ototnya.

Setelah semua anggota selesai memperkenalkan diri dan memberitahukan kemampuan dan kekuatan mereka, Lepus pun mengakhiri diskusi.

"Baiklah, anggota kita saat ini masih hanya 9 orang dewasa. Sementara, Major Arcana ada 22. Jadi, masih ada 13 yang kosong. Kita akan terus merekrut orang tambahan nantinya."

Para kru mengangguk.

Kemudian Lepus pun menutup diskusi dengan tujuan mereka saat ini.

"Baiklah! Kita menuju Grand Line!"

~~~

Beberapa hari kemudian....

Markas Besar Marine di Grand Line, Marineford....

Fleet Admiral Sengoku yang sedang mengerjakan dokumen di meja kerjanya tiba-tiba mendengar suara ketukan pintu.

*toktoktok

"Masuk."

Seorang anggota Marine berpangkat Commodore kemudian memasuki ruangan dan memberi hormat.

"Permisi, Fleet Admiral!"

"Ada apa?"

"Ada laporan baru masuk dari West Blue!"

"Laporan apa?"

"Kapal bajak laut dengan nilai Bounty tertinggi di West Blue baru saja terlihat melewati perairan pulau terdekat dari Reverse Mountain dan diperkirakan mengarah ke sana dan akan menuju Grand Line!"

"Hm? Bajak laut? Bounty tertinggi di West Blue? Kenapa aku tak pernah dengar soal ini?"

"Maaf, Pak! Ini arsip laporannya! Permisi."

Commodore itu menyerahkan arsip kepada Sengoku dan kemudian pergi meninggalkan ruangan.

Sengoku lalu melihat judul arsip laporan itu.

".... Bajak Laut Ouroboros? Tak pernah dengar."

Sengoku kemudian membaca laporan tentang insiden di Pos Marine Cabang Pulau Loggins dan juga Ouroboros Pirates.

Dan saat Sengoku melihat satu nama yang disebutkan di laporan tersebut, Sengoku mengernyit.

"Rex Lepus? Kenapa rasanya aku pernah dengar nama ini...."

Sengoku pun berpikir dalam dan berusaha mengingat-ingat nama tersebut.

Dan beberapa lama kemudian, Sengoku mengingat sesuatu dan dia pun terbelalak tercengang.

".... Dia!!!???"

Sengoku mengingat nama itu sekarang!

Rex Lepus adalah nama yang seharusnya tak boleh dia lupakan!

Karena, dia ingat mendiang Rosinante dulu pernah mengatakan kalau Rex Lepus adalah seseorang yang tak boleh dimusuhi dan bisa menyebabkan malapetaka jika itu sampai terjadi!

Sengoku juga ingat kalau mendiang Rosinante pernah mengatakan kalau bergabungnya Rex Lepus ke Donquixote Family adalah untuk tujuan tertentu dan seperti permainan saja baginya.

Setelah mendengar itu dari mendiang Rosinante dulu, Sengoku juga sangat bertanya-tanya dan beranggapan sangatlah mengerikan untuk seorang anak yang masih baru awal remaja bisa mempermainkan bajak laut yang berisi orang-orang keji dan licik seperti Donquixote Pirates tanpa disadari sama sekali oleh mereka.

Beberapa lama kemudian, Sengoku sedikit menenangkan dirinya.

".... Setelah sekitar 10 tahun menghilang tak ada kabar, dia akhirnya muncul lagi. Tapi bagaimana dia bisa sampai di West Blue? Dan sekarang dia sudah membentuk bajak laut sendiri dan belum masuk Grand Line tapi nilai total Bounty mereka sudah lebih dari 100 juta Beri? .... Sepertinya yang Rosinante peringatkan soal anak ini tidak salah. Anak ini sangat mengerikan! .... Sebaiknya aku lebih berhati-hati dan perhatian soal ini...."