webnovel

One Piece: Boundary Master (Penguasa Batas)

Sinopsis: Seorang pemuda terlempar ke dunia One Piece dengan ingatan yang masih utuh. Dan memanfaatkan berbagai pengetahuannya tentang One Piece dan juga kekuatan buah iblis untuk memanipulasi Batasan, dia akan memulai kisah petualangannya dan menggapai puncak! ==== ===== ====== ======= Catatan Penulis: Ini adalah pertama kalinya saya menulis fan-fiksi. Dan jujur saja, saya sendiri hanyalah pemula dan bukanlah seorang penulis yang baik sebenarnya. Ada beberapa/banyak kekurangan dalam fan-fiksi ini, jadi jangan terlalu banyak berharap ini adalah mahakarya yang luar biasa!

rtlps_360 · Fantasy
Not enough ratings
108 Chs

Chapter 41 - Memasuki Grand Line

Beberapa hari berlalu sejak Ouroboros Pirates berangkat dari Pulau Buttham.

Akhirnya mereka sampai di dekat Red Line dan Reverse Mountain.

Melihat dinding tebing raksasa yang menjulang hingga setinggi langit, beberapa anggota kru terperangah.

"Uwahh!! Besar sekali!"

".... Jadi itu dinding besar, Red Line."

Eris dan Gillian tampak cukup terpukau oleh kemegahan dan kekokohan Red Line. Beberapa anggota lain juga sama.

Beberapa lama kemudian, Lepus melihat jalur Reverse Mountain dan dia memberikan perintah.

"Jalurnya sudah terlihat! Boris! Arahkan kapal mengikuti arus ke jalur masuk dan pastikan kau kendalikan kemudi dengan baik! Jangan sampai kita menabrak dinding Red Line!"

"Siap!!"

"Semuanya pegangan!"

Tak lama kemudian, Kapal Jormungandr mengikuti arus dan berhasil memasuki jalur air Reverse Mountain.

"Bagus! Kita hanya perlu naik mengikuti arus sekarang."

Setelah mereka naik dan sampai di puncak Reverse Mountain, arus berbelok dan mengarah turun menuju Grand Line!

Di saat kapal tengah mengikuti arus menurun, Boris yang mengendalikan roda kemudi kapal melihat sesuatu yang aneh.

"Hm? Apa itu?"

Boris melihat ada bayangan hitam besar samar-samar tertutup oleh kabut di depan.

"Gunung?"

Boris pun terkejut dan tiba-tiba berseru.

"Oi! Ada gunung besar di depan!"

""""Gunung...???""""

Para kru yang mendengar seruan Boris tidak mengerti apa maksudnya.

Karena Lepus sebelumnya sudah menjelaskan soal Reverse Mountain dan melihat peta. Setelah mereka mengikuti arus turun, mereka akan mulai memasuki Grand Line dan tidak ada pulau di depan jalur keluar Reverse Mountain.

Selagi mereka masih bertanya-tanya, kemudian terdengar suara lantang yang menggema.

*buuuuuoooooooohhhhhnnnnnnnn

"Suara apa itu?"

Para kru semakin bertanya-tanya dan bingung dengan fenomena yang terjadi di sini.

Lepus yang mengerti pun tersenyum kecil dan memberitahu mereka.

".... Itu suara paus. Dan di depan sana bukan gunung, tapi paus itu."

""""Paus!!!???""""

Para kru terkejut!

"Ya. Paus pulau lebih tepatnya. Tenang saja."

"Paus pulau!? Bagaimana bisa ada paus pulau di depan sana!?"

Boris yang tahu soal paus pulau tercengang dan bingung. Karena setahunya, paus pulau hanya ada di West Blue. Dan jika yang di depan jalur keluar memang paus pulau, dia tak mengerti bagaimana bisa paus sebesar itu bisa melewati Reverse Mountain.

"Ceritanya panjang. ...."

Lepus kemudian menceritakan tentang kisah Laboon dan Rumbar Pirates 50 tahun lalu.

Setelah mendengar kisah pilu itu, para kru cukup tertegun.

"Jadi begitu. Kasihan sekali...."

"Bagaimana kau bisa tahu kisah paus itu?"

".... Jangan tanya."

Mereka pun terdiam.

Beberapa lama kemudian, Jormungandr mulai semakin dekat dengan jalur keluar. Tapi karena di depan ada Laboon, Lepus pun memerintahkan agar mengarahkan kapal untuk menghindari tabrakan.

"Boris, arahkan kapal ke celah di sana!"

Lepus berkata sambil menunjuk ke celah jalur antara dinding Reverse Mountain dan Laboon.

"Baik!!"

Tak lama kemudian, mereka berhasil lewat dan akhirnya resmi memasuki Grand Line!

~~~

2 hari kemudian, Ouroboros Pirates sampai di salah satu pulau pertama di Grand Line.

Sesampainya di sana, Lepus kemudian mendiskusikan soal rencana mereka di pulau ini.

"Kita harus punya Log Pose, jadi kita akan coba mencarinya di kota ini. Mungkin ada tempat yang menjualnya. Selain itu, kita beli suplai kebutuhan sehari-hari yang hampir habis. Jadi, kita akan bagi tugas. Aku, Kuina, dan Muret akan mencari Log Pose. Gillian-san, Boris, dan Amber akan membeli suplai. Brisa, Max, dan Sera tetap di kapal untuk berjaga.... Baiklah, itu saja yang utama."

Para kru mengangguk menerima keputusan Lepus.

Mereka kemudian berpencar melakukan tugas mereka masing-masing.

Lepus, Kuina, dan Muret juga Muse pun pergi untuk mencari tempat yang mungkin menjual Log Pose sambil berjalan-jalan dan melihat-lihat mungkin ada sesuatu yang menarik untuk dibeli.

"Papa! Ichu apa?"

Muse yang digendong Lepus bertanya dengan penuh penasaran sambil menunjuk ke kios pedagang buah kuning seperti bersisik.

Lepus pun menjawabnya.

"Itu nanas."

"Na-nas...?"

Muse dengan lugu mengulangi dan mengeja kata 'nanas'.

"Benar."

Tak lama kemudian, Muse kembali menunjuk ke kios pedagang lain. Kali ini adalah pedagang cemilan berwarna-warni dan tampak lembut.

"Papa! Papa! Ichu apa?"

"Itu permen kapas."

"Pe-men cha-pas?"

".... Ya. Muse mau?"

"Mau! Muse mau pemen chapas!"

Lepus, Muret, dan Kuina tersenyum melihat keluguan putri mereka.

"Hehaha, ayo kita beli."

Mereka pun lalu membeli permen kapas untuk Muse. Dan tak lupa juga, mereka membelikan untuk Eris dan diberikan nantinya.

Mereka kemudian melanjutkan berjalan-jalan dan mencari tempat yang mungkin menjual Log Pose. Tapi, meskipun sudah berjalan dan mencari ke sana kemari, mereka tetap belum menemukannya.

Dan Muse yang mungkin sudah bosan dan lelah pun mengantuk dan tertidur di gendongan Lepus.