shopping

"Kookie ... Sudah 'kenyang'?" ucap Hana sambil membelai lembut rambut Jung Kook setelah aktivitas intim mereka selesai.

"Belum. Aku masih lapar. Aku mau 'tambah' lagi."

"Sudah waktunya sarapan. Roti panggang yang aku bikin tadi pasti sudah dingin. Aku nggak mau kau sakit maag."

"Habis sarapan lanjut?"

"Kookie ... Kita di sini itu untuk membantu Yoon Gi oppa. Bukan honeymoon." Hana mengingatkan Jung Kook.

"Siang lanjutnya?"

"Kau nggak pergi latihan?"

"Sore lanjutnya?"

"Kau masih kuat?"

"Masih. Kalau soal 'memakan' Noona, aku pasti sanggup sampai subuh. Tinggal Noona aja kuat atau nggak."

"Sarapan dulu. Kasihan Yoon Gi oppa sudah jagain Kiki dari tadi malam."

Hana mengenakan pakaiannya. Ia menuju ke dapur. Menghangatkan roti panggang milik Jung Kook yang sudah dingin. Jung Kook akhirnya memakan roti panggang yang sudah dipanaskan.

Hana melihat barang-barang di rumah Yoon Gi.

"Oppa ... Sepertinya banyak barang yang harus dibeli. Biar aku, Jung Kook dan Kiki yang jalan. Oppa mau dibelikan apa?"

Yoon Gi menyebutkan barang-barang yang diperlukannya ke Hana.

Yoon Gi berbisik ke Jung Kook "Aku butuh kon***."

"Kon***!?" Jung Kook tidak mempercayai pendengarannya.

"Betul. Bukan aku yang pakai. Kau yang harus pakai. Ingat! Hana belum boleh hamil dalam waktu satu bulan ini. Ia ingin minum lagi." Yoon Gi berbisik lagi.

"Kenapa bisik-bisik?" Hana mendekat. Tapi ia tidak bisa mendengar pembicaraan mereka.

"Rahasia lelaki."

"Kenapa rahasia?" Hana bingung. Jarang-jarang Yoon Gi merahasiakan sesuatu dari Hana.

"Tapi gimana cara pakenya, hyung?"

"Kau belum pernah pakai?"

"Belum."

"Nanti aku ajari."

"Oppa mau mengajari apa ke Jung Kook? Ciptain lagu? Rap?"

Tapi pertanyaan Hana tidak dijawab Yoon Gi.

"Hyung pernah pake?" Jung Kook berbisik.

"Kau nggak perlu tahu." Yoon Gi memutus pembicaraannya dengan Jung Kook.

"Hana ... Bayar pake kartuku. Ambil kartunya di dompet."

Hana membuka dompet Yoon Gi dan mengambil kartu Yoon Gi.

Jung Kook sudah selesai bersiap-siap. Ia menunggu Hana berdandan.

Noona ... Lama banget. Aku jadi ngantuk ini.

[pic]

Jung Kook merasa mengantuk. Ia kemudian tertidur.

"Kookie ... Aku sudah siap." Hana akhirnya selesai berdandan setelah beberapa lama.

Hana membangunkan Jung Kook "Kookie ... Bangun. Aku sudah siap."

Gara-gara semalam dan tadi pagi ini.

"Ki ... Bangunin appa." Hana meminta tolong ke Kiki untuk membangunkan Jung Kook. Tentu saja bukan membangunkan secara halus. Tapi secara laki-laki. Kiki memukuli perut ayahnya.

"Ki ... Sakit ... Perut appa bukan samsak." Jung Kook akhirnya bangun juga.

Mereka bertiga pun pergi berbelanja.

Di supermarket ...

Hana membeli beras, minyak goreng, kecap, deterjen, sabun mandi, odol, dan keperluan lain.

"Noona ... Sebentar ... Aku ke toilet."

Tapi bukan toilet yang Jung Kook tuju. Melainkan counter yang menjual kon***. Ia mengambil beberapa pack dan membayarnya di kasir. Padahal ia tak harus diam-diam membelinya. Nanti juga Hana akan melihatnya saat malam intim mereka.

Hana membeli sayuran segar dan daging.

Yoon Gi oppa itu paling suka daging. Aku akan minta ia ajari membuat steak.

Di konter mainan ...

"Kiki mau yang mana? Yoon Gi samchon yang belikan." Tadi Yoon Gi memperbolehkan Hana membelikan Kiki mainan.

Kiki menunjuk dua mainan Iron Man.

"Satu aja, Ki. Eomma bayarnya pake uang Yoon Gi samchon."

Kiki bingung. Tapi akhirnya memilih mainan yang di sebelah kanan.

"Yang ini?"

Kiki mengiyakan.

Hana mendorong trolinya ke arah kasir. Membayar semua belanjaan dengan kartu milik Yoon Gi.

🌼🌼🌼

Di rumah Yoon Gi ...

Hana membereskan barang belanjaan. Menaruh semua barang pada tempatnya.

"Kookie ... Apa yang kau beli diam-diam tadi?"

Jung Kook terkejut ~ Noona tau?

"Aku ... Aku ..." Jung Kook tahu ia tidak boleh bohong.

"Aku beli ini." Jung Kook mengeluarkan dari kantongnya barang yang ia beli tadi.

"Oh ... Cuma permen. Jangan sering makan banyak-banyak. Nggak baik buat gigi. Jangan sampe kelihatan Kiki. Nanti ia pengen."

"..." Jung Kook terdiam.

Permen?

Noona kira barang yang kubeli itu permen.

Memang sih bungkusnya warna-warni.

Dan nggak mungkin juga kukasih ke Kiki.

Kiki belum cukup umur.