webnovel

love me

Ciuman Jung Kook dan Hana semakin intens dan intens. Jari-jari Jung Kook menyelinap ke punggung Hana. Membuka 2 kaitan. Jung Kook membuka baju Hana.

"Klek ... Klek ..." Pegangan pintu kamar bergerak. Kiki berjinjit menyentuh pegangan pintu. Ia hendak masuk ke kamar. Tapi ia belum berhasil membuka pintu.

"Ki ... Eomma sama appa lagi buat adik Kiki. Sini sama samchon." Yoon Gi meminta Kiki menghampirinya.

"Kiki lapar?" Yoon Gi bertanya.

Kiki menganggukkan kepalanya.

"Kiki mau makan apa?" Yoon Gi membuka aplikasi pesan antar makanan. Salah satu tangannya masih belum pulih. Untuk sementara ia masih kesulitan memasak.

"Jeon."

"Pajeon?"

Kiki menganggukkan kepalanya.

Yoon Gi memesan pajeon dan jjampong.

"Ting ... Tong ..." Makanan yang mereka pesan datang.

Yoon Gi dan Kiki makan bersama. Yoon Gi sengaja tidak memberitahu Hana dan Jung Kook karena Yoon Gi tahu di dalam kamar mereka sedang membuat "kenangan indah".

Yoon Gi melihat Kiki yang sudah bisa makan sendiri ~ Ki ... Nggak terasa Kiki udah gede. Dulu waktu masih bayi, Kiki itu kecil banget. Dulu Samchon sering kasih susu botol ke Kiki, ganti popok Kiki.

Kiki akhirnya tidur di kamar Yoon Gi.

Di kamar Hana dan Jung Kook ...

Hana dan Jung Kook masih menghabiskan waktu intim berdua. Melupakan Kiki yang seharusnya mereka beri makan malam karena mereka tahu ada Yoon Gi yang bisa mereka andalkan mengurus Kiki.

Hana menggigit bibir bawahnya berusaha menahan suara desahannya agar tidak terdengar tapi perlakuan dari Jung Kook membuatnya melayang ke langit ketujuh.

"Noona ... Saranghae ..." Jung Kook berbisik di telinga Hana.

"Nado saranghae ..."

Hana dan Jung Kook melanjutkan aktivitas intim mereka.

Kembali lagi ke kamar Yoon Gi ...

Terdengar suara desahan Hana. Yoon Gi menutup telinga Kiki.

Kiki masih kecil, belum boleh dengar.

Apa aku harus pasang peredam suara di kamar tamu?

Keesokkan harinya ...

Yoon Gi memberi Kiki sarapan berupa roti dan selai. Dengan hanya satu tangan yang bisa digerakkan, butuh perjuangan ekstra membuka plastik roti dan mengoles selai.

Hana keluar dari kamar.

Hana mencuci tangannya. Membuat sarapan untuk dirinya, Jung Kook dan Yoon Gi. Hana mengoles selai di roti dan menaruhnya di oven. Ia akan membuat roti panggang.

"Oppa ... Gomawo sudah menidurkan Kiki."

"Aku jadi bingung. Sebenarnya kau ini ke sini untuk menolongku atau untuk meminta tolong menjaga Kiki?"

Hana tersenyum "Tadi malam itu aku dan Jung Kook membuat 'kenangan indah.'"

"Kenangan indahnya banyak sekali. Di sini. Di sini. Di sini. Di sini. Di sini. Di sini." Jari telunjuk Yoon Gi menunjuk area leher di bawah telinga kanan, di bawah rahang kanan, di bawah dagu, di bawah rahang kiri dan terakhir di bawah telinga kiri.

Hana langsung menutupi lehernya.

Kookie ...

Kan sudah aku bilang jangan bikin kissmark di leher.

Aku malu kalau dilihat Yoon Gi oppa.

Apa Jung Kook membuatnya saat aku tidur?

Hana melihat lehernya di cermin ~ Bersih.

Tidak ada tanda-tanda kissmark di leher Hana ~ Yoon Gi oppa boong lagi.

Hana mengeluarkan roti dari oven. Menaruh lagi roti berisi selai coklat ke dalam oven untuk Jung Kook.

Saat roti panggang untuk Jung Kook sudah jadi, Hana membangunkan Jung Kook.

"Kookie ... Bangun ... Sarapan sudah siap."

"Sarapan" sudah siap?

"Aku mau 'sarapan' yang ini." Jung Kook mencium bibir Hana. Ciuman Jung Kook semakin intens.

"YA!!! ... TUTUP PINTU KAMAR." Yoon Gi berteriak. Aktivitas Hana dan Jung Kook terlihat oleh Yoon Gi.

Jung Kook mengangkat Hana tanpa melepaskan ciuman mereka. Hana melingkarkan tangannya di leher Jung Kook. Kaki Hana melingkar di pinggang Jung Kook. Tangan kiri Jung Kook menopang Hana sedangkan tangan kanannya mengunci pintu kamar.

Noona ... Yang kemarin itu belum selesai.