Kea tengah memoles wajahnya dengan make up saat telfonnya berdering nyaring. Ia melirik ponselnya yang ada di atas nakas. Nama yang tertera pada layar ponselnya membuatnya memutar matanya jengah. Sejak tadi pagi, pria yang saat ini tengah menelfon selalu merecokinya dan membuatnya kesal. Namun, pada akhirnya ia tetap menjawab panggilan tersebut.
"Ada apa?" tanya Kea tak acuh.
"Apa yang kau lakukan sekarang? Kau masih di kamar hotel?"
"Hehm, kenapa?"
"Ayo kita makan siang! Aku bosan di hotel."
"Tidak bisa. Aku akan makan siang dengan rekan sesama model."
"Kalau begitu makan malam saja. Kita bertemu di lobi hotel. Oke, bye!" Kea nyaris mengumpat saat sambungan telfon terputus. Pria itu dengan seenaknya memutuskan sambungan telfon bahkan saat Kea belum menjawab ajakan makan malam pria itu.
"Ck, terserah sajalah," gumam Kea tak acuh dan kembali melanjutkan acara memoles wajahnya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com