20 menit berlalu dan Briena masih betah di posisinya. Sama sekali tak ada niatan untuk menyapa tamu tamu lain tanpa kehadiran Vian. Menghentak higheelsnya jengah, perempuan itu mengotak atik ponselnya merasa bosan.
"Kenapa kau lama sekali? Aku hampir bosan menunggumu," tanya Briena begitu mendapat tubuh tegap milik Vian terpampang dihadapannya.
"Wow, seorang Kalebriena se-frustasi ini saat ku tinggal ke toilet. Kau tidak mabuk, 'kan?" cibir Vian tersenyum sinis.
"Sial. aku bahkan belum minum apapun," maki Briena. "Sudahlah. terserah kau saja, setidaknya aku lebih memilih berdebat denganmu sepanjang pesta ini daripada harus menampilkan wajah pura pura menikmati pesta memuakkan ini," imbuhnya lagi.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com