Helikopter yang ditumpangi oleh Vian dan juga Jo berhenti di titik pertemuan. Saat mereka sudah sampai sana, anak buah Rajez sudah berhasil dilumpuhkan. Orang-orang dengan pakaian serba hitam itu menunggu Vian di jalan dekat hutan.
Vian turun dari helikopter dengan gagahnya, kacamata hitam menggantung sangat pas di hidung mancungnya. Jo yang berdiri di sebelah Vian juga tak kalah tampannya. Mereka layaknya anggota pasukan khusus yang tengah menjalankan sebuah misi penting.
Vian mendekati Mark, pemimpin dari tim penyelamatan ini. "Bagaimana kondisinya?" tanyanya kemudian.
"Sejauh ini tidak ada hal yang mencurigakan. Saya fikir pihak musuh belum mengetahui tentang kedatangan kita. Jarak dari sini ke bangunan utama sangat jauh, Pak Vian," ucap Mark mencoba menjelaskan situasinya kepada Vian.
"Baiklah. Jadi nanti kita akan ke bangunan utama melalui jalan ini?" Vian menunjuk jalan setapak yang ada di belakang Mark.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com