"Satu aja sih pesen aku Ya. Jangan sampai keblabasan kayak aku sama Johan." Ujar Rara sambil tersenyum lebar lalu mengelus perutnya. Aya mengangguk sambil tersenyum lebar, bayi adalah hal nomor ke sekian yang Aya ingin miliki setelah menikah nanti.
"Iya tenang aja haha. Tian kalau deket sedikit aja ke aku pasti aku tendang kok." Ujar Aya di selingi dengan tawa. Rara yang mendengar itu juga ikut tertawa. Tawa mereka termasuk keras, tapi untuk ukuran cafe yang besar dan ramai. Tawa yang mereka keluarkan bagai tawa tanpa suara.
"Tendang apanya nih?"
"Eh, asal jangan masa depannya. Kasihan anak aku nanti." Ujar Aya lagi dan sekali lagi mereka tertawa dengan keras. Lelucon yang receh sebenarnya. Mungkin jika ada yang mendengarnya itu akan terdengar sedikit tidak sopan.
"Wah lagi ngobrol apa nih, seru banget."
Deg!
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com