"Wat." Panggil Aya. Gawat pandangannya terasa buram dan kepalanya semakin berputar, bahkan tubuhnya terasa bergetar hebat. Ada apa ini? Kenapa Aya merasakan hal seperti ini tiba-tiba?
"Ada apa Ya? Mau cerita ya?" Tebak Wati dengan wajah yang sumringah. Namun tak segera mendapat jawaban dari Aya. Hal itu membuat senyuman Wati perlahan memudar di tambah dengan wajah Aya yang perlahan berubah menjadi lebih pucat dari wajahnya. Wati merasa ada yang aneh.
"Ya, ada apa?" Tanya Wati sambil bangkit dari duduknya hendak menghampiri Aya. Namun tinggal dia langkah lagi Wati bisa berdiri di hadapan Aya...
Bruk!
"AYA!" Wati dengan cepat langsung menangkap tubuh Aya.
"Aya! Kamu kenapa?!" Teriak Wati terus-menerus berusaha menyadarkan Aya. Namun seberapa keraspun tangisannya dan panggilannya pada Aya. Aya tak kunjung bangun.
Dengan air mata yang membanjiri pipinya. Wati meraih ponsel yang ada di saku celananya, lalu segera menghubungi suaminya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com