"Sini Ya, aku boleh lihat kepala kamu enggak? Mau lihat lukanya gimana." Ujar Cicil, lalu tanpa ragu Aya segera memposisikan kepalanya di depan Cicil. Cicil menyingkap rambut Aya dan memeriksa luka jahitan yang Aya dapatkan sebelumnya.
"Lukanya masih bersih dan cuman perlu di balut ulang aja biar enggak infeksi." Aya kembali menegakkan tubhnya. Lalu berterima kasih sekali lagi. Aya mencoba tidur setelah semalam Aya tidak bisa tidur dengan nyenyak.
"Kamu kedengeran kayak orang yang udah pengalaman banget sama luka kayak gitu ya Cil." Celetuk Tian dan membuat Aya kembali membuka matanya. Cicil tampak berpikir panjang. Aya hanya tidak mengira bahwa Tian akan dengan berani mengajukan pertanyaan frontal.
Tak lama kemudian Cicil tertawa terbahak-bahak. Membuat seisi mobil menatapnya dengan tajam. Tidak ada yang lucu di sini.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com