webnovel

Menikahi Barista Ganteng

Cielo William adalah seorang gadis yang cantik dan bergelimang harta. Hidupnya tampak begitu sempurna karena di usianya yang matang, ia sukses menjalankan bisnis Hotel Poseidon milik ayahnya dan ia pun memiliki seorang kekasih yang tampan, serta kaya raya. Justin Sugiatno, kekasih Cielo yang sempurna dan ia sangat tergila-gila pada pria itu hingga orang tua mereka pun setuju untuk menjodohkan mereka. Awalnya kisah cinta mereka berjalan baik hingga akhirnya Cielo bertemu dengan seorang pria yang menyebalkan. Graciello Andreas, seorang karyawan di Hotel Poseidon, telah membuat perasaan Cielo jungkir balik. Setiap kali mereka bertemu, selalu saja terjadi masalah dan Cielo sangat kesal pada pria itu. Cielo dan Justin akan segera bertunangan, tapi sesuatu terjadi. Justin mabuk, dan pria itu nyaris menodai Cielo. Graciello pun datang untuk menolongnya. Semenjak kejadian itu, Cielo pun tidak ingin melanjutkan hubungannya dengan Justin, tapi ia terlalu takut untuk mengakuinya pada orang tuanya. Terpaksa, Cielo melakukan kawin kontrak dengan Graciello supaya orang tua Cielo percaya dan menjauhkan Justin dari hidupnya. Demi setumpuk uang untuk mewujudkan cita-citanya menjadi seorang barista, Graciello pun setuju melakukan kawin kontrak tersebut. Apa yang akan terjadi jika kucing dan anjing disatukan dalam satu ranjang yang sama? Ikuti kisah perjalanan cinta Cielo. Hanya di Webnovel. PS: Buku ini adalah sekuel dari buku Terima Aku Apa Adanya.

Santi_Sunz · Urban
Zu wenig Bewertungen
402 Chs

75. Cincin Kawin

"Ayahmu paling sayang padamu," ujar Ello.

Cielo tersenyum miring. "Ya, anggap saja begitu karena aku adalah anak pertama dan dia sangat mengandalkanku. Hanya aku yang bisa memegang perusahaan dengan baik. Cedric lebih memilih untuk menjadi arsitek dan Cynthia menjadi pianis."

"Kamu sudah seperti tulang punggung keluarga," ujar Ello. "Hmmm, setidaknya, kamu masih memiliki seorang ayah. Kamu harus bersyukur akan hal itu."

"Ya, tentu saja. Aku bersyukur akan semua itu. Hmmm, bagaimana denganmu Ello? Apa kamu sedih? Tidakkah kamu ingin mencari tahu tentang ayahmu?"

"Tidak. Aku tidak sedih. Uhm, sedih sih, tapi untuk apa? Percuma saja aku sedih terus, tidak ada gunanya. Kalau memang, ayahku membutuhkanku, mungkin dia yang akan mencariku. Aku sendiri tidak tahu harus mencari ayahku di mana, tidak ada petunjuk sama sekali." Ello mengedikkan bahunya.

"Ya sudah. Yang terpenting sekarang, kamu punya nenek dan paman yang sayang padamu."

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com