webnovel

Love Rain

Ara. Seorang gadis yang memiliki sebuah penyakit turunan dari sang ibu, ia harus melakukan hal lain, untuk dapat mengingat sesuatu. Lalu, sebuah mimpi buruk tiba-tiba hadir di malam-malam tidurnya. Mimpi buruk yang selalu membuatnya merasa ketakutan saat terbangun. Juna. Teman masa SMA Ara. Ia menyukai Ara sejak kelas 1 SMA, tapi sampai ia dewasa, ia tak pernah bisa mengungkapkan perasaannya ke Ara. Apalagi, Ara telah memiliki kekasih. Lalu, sebuah kenangan masa lalu, membuat diri Juna selalu diliputi perasaan bersalah dan marah. Dewa. Teman kuliah Ara. Dia anak lelaki yang tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu. Lalu disaat dirinya memiliki kekasih, cinta lamanya kembali hadir. Kembali mengusik percintaan Dewa. Lalu, dapatkah Ara mengetahui tentang penyebab mimpi buruk yang selalu mendatanginya? Dan dapatkah Juna akhirna bisa menyatakan rasa sukanya ke Ara? lalu bagaimana ia menghadapi rasa bersalah dan rasa marahnya akan kenangan masa lalunya? Dan untuk Dewa, bisakah ia menghadapi godaan cinta masa lalu yang tiba-tiba hadir di tengah kisah percintaannya? Sebuah takdir yang akan menuntun mereka, entah mereka mampu menerima atau tidak dalam memperoleh jawaban yang mereka cari selama ini. Karena semua bukan hanya tentang jawaban, tapi tentang cara kita menerima akan sebuah jawaban itu.

Caira_Asmara · Urban
Zu wenig Bewertungen
397 Chs

Thanks Jun

--> Dewa

"Dit, malam ini gue nginep rumah lu ya? Bokap gue belum balik soalnya, males gue sendirian di rumah." ucap gue.

"Lu males apa takut Wa di rumah sendiri? hhhahaha," balas Dito sambil cengengesan..

"Males gue Dit, gak ada yang bisa gue ajakin main game di rumah, ya masak gue ngajakin mbok Jum sih buat main game." gerutu gue.

"Ya gak papa Wa, kali aja mbok Jum lebih jago daripada lu atau bokap lu."

"Jadi gue boleh gak nih nginep di rumah lu? apa jangan-jangan, lu mau bawa cewek ya ke rumah? mentang-mentang 'bonyok' lu juga gak ada di rumah?"

"Yaelah, udah emosi bae lu Wa, boleh kok boleh. Tapi kalau lu kalah main game, lu harus ngelakuin apa yang gue suruh ya? Gimana?" tawar Dito.

"Hmmmmm, oke. Siapa takut, palingan elu lagi yang kalah dari gue kayak biasanya."

"Hey, untuk nanti malem pasti gue Wa yang menang. Jadi lu harus siap-siap ya buat kalah taruhan," jawab Dito percaya diri.

"Oke-oke, yaudah yuk balik!" ajak gue sambil bergegas ke parkiran kampus.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com