webnovel

Mengutuk Orang

Redakteur: Wave Literature

Song Ran meraih tiang kapal dan melihat dengan cemas ketika Gu Jingxing menyeret anak laki-laki itu ke tepian. Gu Jingxing meletakkan anak laki-laki itu ke tanah, lalu beberapa kali menekan dada anak laki-laki itu. Anak laki-laki itu akhirnya memuntahkan air dari mulutnya dan terbatuk-batuk hebat. Ibu anak laki-laki itu meraih tangan Gu Jingxing dengan penuh rasa syukur dan berkata, "Terima kasih, terima kasih, terima kasih banyak."

Gu Jingxing tidak berbicara. Ia berbalik badan dan kembali ke danau lagi untuk menarik perahu ke tepian, kemudian menarik tangan Song Ran untuk turun ke darat. Song Ran tidak memukulnya, namun ia meletakkan tangannya di dada pria itu dan dengan marah berkata, "Siapa yang memintamu menunjukan kemampuanmu? Hah? Kau tahu tidak, betapa berbahayanya menyelamatkan orang secara membabi buta dengan menyelam? Tahukah kau bahwa setiap tahun aku melihat berita bahwa orang yang berusaha menyelamatkan orang lain malah berakhir tenggelam? Tahukah kau betapa khawatirnya aku tadi?"

Gu Jingxing menyentuh kepala Song Ran dan berkata, 'Bukankah aku tidak apa-apa? Aku baik-baik saja, jadi kau tenang saja."

"Untung kau memiliki kaki yang kuat!"

Petugas keamanan yang berada tidak jauh dari sana bergegas menghampiri. Saat ia sekilas melihat Song Ran yang sedang menangis, ia langsung mengenali Song Ran sebagai gadis kecil yang kemarin datang mengikuti Direktur Li seharian agar dapat menghemat uang untuk pasangannya. Tampaknya, pasangan gadis itu memang layak diperjuangkan seperti itu.

Ibu di samping mereka membawa putranya pergi dengan penuh terima kasih dan Gu Jingxing menanggapinya dengan biasa saja. Gu Jingxing merasa tak berdaya untuk membujuk Song Ran yang masih emosional. Song Ran meraih dada Gu Jingxing yang basah dan berkata, "Gu Jingxing, jika lain kali kau berani begitu gegabah dan berani lagi menunjukan kemampuanmu seperti itu, aku tidak bisa mengampunimu."

Banyak orang di sekitar yang menyaksikan mereka. Gu Jingxing membujuk Song Ran dengan lembut, "Tidak akan. Aku akan mendengarkanmu, oke?" Mata Song Ran masih memerah sehingga Gu Jingxing berbisik, "Jangan marah, ya?"

Song Ran menipiskan bibirnya dan mata berkaca-kaca, "Aku menyukaimu, jadi aku mengkhawatirkanmu dan takut kamu mengalami sesuatu yang tak terduga. Apakah kau mengerti, Gu Jingxing? Mengapa kau tidak mengerti?"

Gu Jingxing tertegun sejenak dan berusaha menyimpan perkataan Song Ran dalam ingatannya dengan hati-hati. Xiaoran ternyata memiliki perasaan cinta yang begitu dalam padaku? Batinnya bingung. Mengapa Song Ran yang telah mengabaikan Gu Jingxing selama tiga bulan tiba-tiba berubah begitu drastis dan begitu mencintai pria itu hingga sulit untuk mencintai dirinya sendiri?

Gu Jingxing benar-benar tidak ingat apa yang selama ini ia lakukan hingga membuat Song Ran luluh dan menangis. Begitu Song Ran menangis, ia merasa begitu tertekan dan tidak berdaya hingga ingin rasanya ia melakukan apapun agar gadis itu terlepas dari segalanya. Ia ingin membujuk Song Ran untuk kembali menjadi senang dan ingin membuat Song Ran tersenyum.

Song Ran masih sangat cantik saat menangis. Namun, tangisannya membuat hati Gu Jingxing hancur. Ia tidak memedulikan hal lain dan hanya ingin memeluk Song Ran untuk membujuknya dengan lembut. Namun, ia menyadari bahwa seluruh tubuhnya basah sehingga ia hanya bisa terus menyentuh kepala Song Ran, "Aku tahu. Aku tahu kau peduli padaku dan khawatir tentangku. Kelak, hidup Gu Jingxing juga akan menjadi milikmu. Aku akan menghargainya lagi, oke?"

Benar, Gu Jingxing jelas-jelas berjanji pada Song Ran dengan sungguh-sungguh. Song Ran memandang pria di depannya yang basah kuyup dengan pakaian yang terus meneteskan air di pakaiannya. Lalu, gadis itu menghapus air matanya. Ia merasa tertekan sehingga mengeluh, "Kau harus mengganti pakaianmu."

Gu Jingxing melambaikan tangannya dengan tidak peduli, "Tidak apa-apa. Matahari sedang terik. Sebentar lagi juga akan kering."

Song Ran menggumamkan sesuatu, namun Gu Jingxing tidak mendengarnya. Ia hanya tahu bahwa gadis itu mengerutkan kening dan cemberut dengan lucu. Song Ran menunjuk ke sebuah perahu kecil yang diparkir di samping mereka dan berkata, "Aku tidak ingin naik perahu lagi."

"Oke, kita tidak akan naik."

Song Ran menarik tangan Gu Jingxing untuk berjalan, namun ia tiba-tiba teringat bahwa makanan masih ada di atas kapal. Ia pun meminta Gu Jingxing untuk naik ke perahu dan mengambil makanan, Gu Jingxing melompat ke atas kapal dengan ragu dan bertanya, "Apakah aku perlu menukar perahunya?"