Song Ran meletakkan tangannya di pinggul dan bertolak pinggang, seperti seorang istri sedang memarahi suaminya, "Mengapa kau begitu bertanggung jawab?"
Petugas keamanan tertawa terbahak-bahak di belakang Song Ran dan menyahut, "Gadis kecil, pasanganmu benar. Tidak baik meninggalkan perahu sembarangan."
Song Ran bergumam, lalu bertanya, "Pasanganku membantu taman kalian menyelamatkan seseorang. Bagaimana cara kalian berterima kasih pada pasanganku?"
"Saya harus mendiskusikan hal ini dengan direktur kami. Mungkin, kami akan memberinya plakat penghargaan?"
Song Ran bertepuk tangan, "Bibi harus melakukan apa yang Bibi katakan. Saya akan mengingat ini. Kirim plakatnya ke Institut Penelitian Kedua di Songshan."
Menjadi orang baik dan melakukan perbuatan baik memang perlu disebutkan sehingga para pemimpin lembaga penelitian mereka akan mengetahuinya dan memberikan penghargaan pada Gu Jingxing.
Petugas keamanan itu tersenyum dan menjawab, "Ayolah, gadis kecil. Tenang saja, kami tidak akan berbuat licik."
Gu Jingxing berbalik, berdiri di atas kapal, dan mengulurkan tangan pada Song Ran. Song Ran meraih tangan Gu Jingxing dan lengan kuat pria itu menarik Song Ran ke pelukannya hingga perahu sedikit bergetar. Sinar matahari yang terang mulai meredup dan membuat bayangan jatuh dari pohon.
Setengah akar pohon besar ada di dalam air, sedangkan setengahnya lagi menggantung di udara. Sama seperti cinta dan kekaguman Song Ran terhadap Gu Jingxing; tidak nampak, tapi sebenarnya itu nyata. Bagaikan gunung dan embun, hal itu nyata dan tertanam kuat di dalam hati. Di mulut ia menyalahkan pria itu, tapi dalam hati ia begitu kagum. Gu Jingxing adalah seorang pahlawan yang akan menikahi Song Ran yang sangat cantik. Pria itu adalah pahlawan hebat di hatinya.
Gu Jingxing membantu Song Ran duduk, lalu Song Ran meraih baju lengan pendeknya. Saat Gu Jingxing melirik ke belakang, semua orang di tepian berpencar dan ia merasa lega. Nada bicara Song Ran terdengar tidak baik, "Kenapa kau bersikap seperti pencuri? Kau pikir apa yang ingin aku lakukan?"
Gu Jingxing tertawa kecil dan menjawab, "Tidak ada orang. Kau boleh melakukan apapun yang kau mau."
Song Ran bergumam ringan, "Hah! Apa yang kau pikirkan?"
Ketika Song Ran mengulurkan tangan dan memutar sudut baju Gu Jingxing, terdengar suara air yang menetes jatuh di papan perahu. Gu Jingxing membuka mulutnya dan seakan ingin mengatakan sesuatu, tapi ia tidak mengatakan apa-apa. Setelah beberapa saat, ia berkata, "Xiaoran, bisakah kita duduk di kapal sebentar? Angin di danau sangat kencang. Pakaiannya akan cepat kering."
Song Ran duduk dan menatap Gu Jingxing, "Baiklah. Duduklah sampai pakaianmu kering."
Perahu bergerak karena ada ombak. Keduanya menghirup angin yang berhembus di danau dengan nyaman sambil menyantap makanan dan minuman yang dibawa Song Ran. Seorang paman di tepi pantai memainkan musik dengan erhu, yakni alat musik tradisional yang mirip biola dengan dua senar. Hari ini benar-benar indah.
Mari mengayun...
Perahu mendorong ombak menjauh...
Laut mencerminkan Kuil Baita yang indah...
Dikelilingi oleh pepohonan hijau dan dinding merah…
Gu Jingxing bertepuk tangan dengan sangat bangga dan memuji, "Xiaoran, kau bernyanyi dengan begitu bagus."
Song Ran melirik Gu Jingxing dari samping dan bertanya, "Lalu, menurutmu nanti… Bagaimana jika aku menjadi aktris dan bernyanyi di televisi nanti?"
Gu Jingxing membeku sesaat. Secara naluriah, ia tidak ingin Song Ran hal melakukan itu. Sekarang Song Ran milik Gu Jingxing dan hanya miliknya seorang. Jika Song Ran menjadi aktris, berapa banyak orang yang akan menyukainya nanti? Berapa banyak orang yang akan melihatnya? Berapa banyak dari orang-orang itu yang benar-benar orang baik?
Gu Jingxing tidak benar-benar memiliki kepercayaan diri bahwa setelah mengalami kehidupan yang panjang, Song Ran masih bisa dengan tegas memilih Gu Jingxing, seorang pimpinan yang miskin. Ia pun sedikit linglung. Song Ran melambaikan tangan di depan mata pria itu dan bertanya, "Jingxing-ku, apa yang membuatmu bingung?"
Gu Jingxing tersadar, lalu tersenyum, "Tidak... Tidak ada apa-apa."
"Aku bertanya kepadamu. Bagaimana kalau nanti aku menjadi aktris?"
Gu Jingxing melirik Song Ran dalam-dalam dan balik bertanya, "Apakah kau suka menjadi aktris?"
Song Ran memainkan rambutnya dan menjawab, "Aku suka. Aku suka menyanyi dan aku juga punya keinginan untuk tampil. Aku rasa itu lumayan cocok untukku."