Dan Zion telah memutuskan. Dia akan melupakan Adeeva. Pria tampan itu keluar dari ruangan Adeeva, mendekati Yudistira, menepuk pundaknya dengan pelan.
"Lo menang. Adeeva, dia milik lo. Gue nyerah atas cinta yang salah. Kalau sampai lo gak bisa jagain dia dengan benar, gue akan hajar lo tanpa peduli bokap lo adalah Tuan Adyatama. Gue ngomong ini sebagai Abang, Yudis." Ucap Zion dengan tegas.
Yudistira yang mendengar hal tersebut tersenyum kecil. Dia bukannya merasa bahagia karena Zion telah menyerah, tetapi dia merasa bahagia karena Zion yang telah berdamai dengan keadaan. Yudistira sangat senang. Terlebih saat Zion mengakui bahwa dia hanyalah kakak untuk Adeeva.
"Tanpa lo bilang gitu, gue pasti akan jagain dia. Lo tenang aja, gue menjamin keselamatannya pakai nyawa gue sendiri." Balas Yudistira dengan penuh percaya diri.
***
"Adeav?" Yudistira masuk ke dalam ruangan Adeeva. Dia duduk di dekat gadis itu, kemudian menggenggam erat tangannya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com