"Ibu tidak bisa melakukan itu Alesha, kita tidak boleh berpisah. Demi Tuhan aku tidak mau. Aku menyusulmu ke mari untuk membawamu pulang." Sanggah George mulai emosi.
"Salahmu sendiri kenapa baru datang sekarang. Kenapa kau tidak menghubungiku sekali pun? Dalam sebulan ini aku menunggumu tapi kau malah datangnya sekarang saat ibu sudah tau semuanya." Jawab Alesha tidak mau kalah.
Keduanya kemudian terdiam sejenak lalu George kembali membuka mulut.
"Aku bukannya tidak ingin menghubungimu, aku hanya tidak ingin terganggu rasa rindu yang bisa menghambat pekerjaanku. Lagi pula aku selalu memantaumu, aku selalu tau apa pun yang kau lakukan. Jadi aku tidak begitu khawatir." Jelas George dengan wajah murung.
"Tapi aku yang khawatir, aku bahkan sudah putus asa menunggumu." Ucap Alesha dengan suara lemah. George lalu menyentuh tangan Alesha dan menciumnya dengan penuh kasih. Mata coklat tajamnya menatap wajah Alesha dengan tatapan penuh cinta.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com