Jam sepuluh malam ...
Rico menunggu Davina di ujung gang rumah Ali. Namun, bukan Davina yang muncul, melainkan Ali.
"Davina lagi tidur," ujar Ali dengan nada dingin.
"Terus?" tanya Rico.
"Masuk aja ke rumah. Tunggu sampai dia bangun," ucap Ali.
"Gila, ngapain aku nungguin orang tidur?"
"Terus ngapain nganterin pacar orang pulang pergi ke rumah pacarnya? Mas, aku juga enggak mau berantem kayak gini, ya. Tapi hampir semua anak di sekolah udah tahu gimana seorang Rico Affandi," ujar Ali.
Rico menatap ke arah Ali. Ia pikir anak ini sama cupunya dengan Davina. Ternyata ia juga penggila gosip sama seperti yang lainnya.
Rico tersenyum menatap ke arah Ali seolah mengejeknya. Bagaimanapun Davina tak masuk list daftar wanita yang akan menemaninya di malam-malam nakal.
"Tenang aja, aku nggak bakal rebut cewek orang," ujar Rico.
"Siapa yang akan tahu? Namanya juga player. Siapa aja pasti masuk," ujar Ali.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com