Davina yang sudah hendak menaiki motor Ali pun menurunkan kakinya kembali lalu berbalik ke arah Ali.
"Kenapa?" tanya Davina.
Ali meraih tangan Davina, lalu memeluknya di depan Rico. Melihat pemandangan itu tentu saja Rico merasa harus menggaruk kepalanya meskipun sebenarnya tak gatal sama sekali.
"Kita ketemu hari Senin," ucap Ali tepat di telinga Davina.
"Emh, iya," jawab Davina.
Tatapan Ali menusuk ke arah Rico, sepertinya ia sengaja melakukan ini di depan Rico. Ini adalah pembuktian bahwa Davina adalah miliknya.
Tak ada seorang pun yang akan memiliki gadi lunta ini kecuali dia–Ali. Namun, Rico hanya memberikan helaan napas saja. Dia tak tertarik untuk ikut menikmati romansa dua remaja ini.
Baginya sentuhan fisik sebatas berpelukan Raj ada artinya. Tentu saja, dia Rico. Dia bahkan bisa membayar wanita mana yang ia mau tiduri meskipun ia baru beranjak delapan belas tahun, tahun depan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com