Carolina kembali tiduran setelah Andrew akhirnya keluar dari ruangan itu. Dia menatap atap ruangan itu sebelum akhirnya menghela nafasnya.
"Semuanya menjadi kacau, hah," gumam Carolina dengan pelan.
Padahal dia sudah berharap untuk ditangkap FBI karena dia merencanakan sesuatu, tapi semuanya malah jadi kacau begini.
"Tapi... papa ingin aku untuk tetap berada di Indonesia. Apa papa merencanakan sesuatu?" pikir Carolina sambil meletakkan punggung tangannya di atas dahinya.
Suasana di ruangan itu tiba-tiba menjadi hening karena Carolina sama sekali tidak bergerak
"Nah, sebaiknya aku tidak memikirkan itu terlebih dahulu. Ngomong-ngomong, apa mereka tidak akan memberikanku makan? Bukankah ini sudah waktunya jam makan?" gumam Carolina yang langsung bangun dari tidurnya dan bersandar di dinding. Dia lalu mengelus-elus perutnya.
"Baby, maafkan mama, ya," bisik Carolina dengan pelan. Dia tiba-tiba mulai merasakan tidak enak pada bayinya.
Apakah dia melakukan sesuatu yang egois?
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com