"Kenapa kamu kemari?"
Carolina tidak segera menjawab pertanyaan itu, dia langsung menuju ke tempat duduk yang berada di ruangan itu dan tanpa permisi langsung duduk di sana.
Carolina lalu menatap pria tua yang sedang duduk dibalik meja. Wajah pria itu terlihat penuh kerutan di wajahnya karena memang dia sudah tua, namun, harus Carolina akui kalau pria tua itu pasti populer di saat muda karena memiliki wajah yang tampan.
"Eyy~ Kakek tidak perlu sedingin itu," ucap Carolina sambil melambaikan tangannya, dan berusaha terdengar ceria.
"Kenapa kamu kemari?" tanya pria tua itu, mengulangi pertanyaannya.
Carolina mendengus ketika mendengar nada dingin dari pria tua itu. Selama tiga tahun lebih Carolina berada di sini, dia sudah membangun hubungan yang baik dengan orang-orang di sini, namun, pria tua yang memakai seragam tentara dengan beberapa lencana masih tetap memperlakukannya dengan sama, seperti seorang kriminal.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com