"Janda palalu! Kenapa kamu selalu mendoakanku untuk menjadi janda?!" ucap Carolina dengan kesal dan memukul kembali lengan suaminya itu.
Setelah dipikir-pikir, ini kedua si bodoh itu mengatakan padanya bahwa dia merupakan seorang janda. Tidak bisakah si bodoh itu mengatakan sesuatu yang lebih positif?
"Yah… habisnya berbahaya tahu kalau mengemudi dalam keadaan mengantuk," ucap Ethan yang kembali menguap. "Kita beli besok saja, ya?" bujuknya sekali lagi.
Carolina menggelengkan kepalanya, dia bergeming pada keputusannya nanti, "aku maunya sekarang!"
Ethan menghela nafasnya sebentar sebelum akhirnya memutuskan untuk bangkit berdiri dan berjalan menuju kamar mandi untuk mencuci wajahnya.
Setelah beberapa saat, Ethan akhirnya keluar dari kamar mandi dengan wajah yang terlihat lebih segar dari tadi, meskipun begitu, wajahnya masih terlihat jelas bahwa pria itu kelelahan.
Dahinya berkerut ketika dia tidak menemukan istrinya yang berada di atas tempat tidur.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com