Dari kejauhan sudah terdengar suara mama mertuanya yang mengobrol dengan suara orang-orang lainnya yang dia tebak dari televisi karena suara speaker handphone tidak nge-bass seperti itu. Setelah tiba di ruangan keluarga, matanya langsung tertuju pada layar yang menampilkan banyak frame wajah-wajah keluarga besar dari pihak mama mertuanya.
"Ini mereka sudah datang!" Seru mama mertuanya lalu melambaikan tangan menyuruh mereka berdua duduk di sampingnya.
Pipinya terasa panas. Malu, grogi karena nanti pasti Zizi yang akan menjadi pusat perhatian. Zizi sama sekali tidak mengira ada pertemuan keluarga karena sebelumnya dia mengira mereka diajak makan siang. Matanya melirik pada Alba yang duduk di kursi tinggi di belakang sofa panjang itu dengan tangan berpangku pada sandaran sofa di depannya.
"Kita sedang memberi kabar pada yang lain," bisiknya dengan wajah yang kembali ceria.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com