webnovel

GADIS 100 MILIAR

Zizi tidak pernah menyangka papanya yang sangat menyayanginya telah menjualnya pada seorang pengusaha kenalannya. Hidupnya berubah dalam semalam. Dimulai dari pesta palsu yang berakhir tragis hingga hampir saja dia kehilangan keperawanannya, lalu dikurung di sebuah mansion. Pengusaha yang membelinya memiliki kepribadian ganda. Suatu waktu dia sejahat monster, di waktu yang lain dia menjadi sebaik malaikat. Pria itu selalu berhasil mengaduk-aduk perasaannya. Dia melukainya, namun dia juga yang menyembuhkannya. Pria bermata hijau juga berhasil memenangkan hatinya, membuatnya jatuh cinta dan mencintai dengan sepenuh hati untuk pertama kalinya dalam hidupnya. * Novel ini awalanya bercerita tentang Zizi, seorang gadis berumur 27 tahun, yang dijual ayahnya seharga 100 miliar rupiah pada kolega bisnisnya yang bernama Andres, seorang pria blasteran Indonesia-Spanyol berumur 31 tahun. Benih-benih cinta muncul sejak pertemuan pertama mereka di malam pertama Zizi diantarkan papanya ke rumah Andres. Zizi yang memimpikan pria bermata hijau dan Andres yang mencari perempuan bermata hitam menyuburkan benih-benih cinta yang tumbuh. Kisah cinta mereka diselingi kisah-kisah cinta dari orang-orang terdekat: sahabat Andres bernama Dika, adik Zizi bernama Betrand, sepupu perempuan Andres bernama Ariel dan banyak tokoh lainnya yang akan muncul secara bertahap.

Giralda_Blanca · Urban
Zu wenig Bewertungen
170 Chs

ORANG TUA VS ANAK-ANAKNYA

Dari kejauhan sudah terdengar suara mama mertuanya yang mengobrol dengan suara orang-orang lainnya yang dia tebak dari televisi karena suara speaker handphone tidak nge-bass seperti itu. Setelah tiba di ruangan keluarga, matanya langsung tertuju pada layar yang menampilkan banyak frame wajah-wajah keluarga besar dari pihak mama mertuanya.

"Ini mereka sudah datang!" Seru mama mertuanya lalu melambaikan tangan menyuruh mereka berdua duduk di sampingnya.

Pipinya terasa panas. Malu, grogi karena nanti pasti Zizi yang akan menjadi pusat perhatian. Zizi sama sekali tidak mengira ada pertemuan keluarga karena sebelumnya dia mengira mereka diajak makan siang. Matanya melirik pada Alba yang duduk di kursi tinggi di belakang sofa panjang itu dengan tangan berpangku pada sandaran sofa di depannya.

"Kita sedang memberi kabar pada yang lain," bisiknya dengan wajah yang kembali ceria.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com