webnovel

Farmakologi Cinta

Dikisahkan dua remaja SMA yang bersahabat. Danu yang tampan, pendiam, dan pintar, bersahabat dengan Pradita si cewek tomboy, tapi punya daya tarik tersendiri. Gara-gara kalah balapan, Pradita dihukum harus menjadi pacarnya Bara selama seminggu. Wah, beneran gak tuh pacarannya? Menurut para cewek-cewek, Bara itu adalah cowok tercakep dan terkeren seantero sekolah farmasi. Udah cakep, keren, tajir, model, pinter lagi. Aaah, sempurna banget sih? Gak juga. Bara juga punya kekurangan. Ia memiliki masa lalu yang tidak akan ia ceritakan pada siapa pun selain ... Pradita. Well, Danu tidak bisa tinggal diam melihat sahabatnya terjerat cinta pada cowok menyebalkan seperti Bara. Danu terus menerus mencari-cari kesalahan Bara hingga membuat Pradita jadi kesal. Padahal Danu sendiri sudah berpacaran dengan Arini, si gadis cantik manis seperti gulali. Pradita dan Danu jadi bermusuhan. Belum lagi, Pradita menjadi rebutan para laki-laki di sekolah. Jadi, sebenarnya Danu itu sayangnya sama Arini atau Pradita ya? Lalu, apa Bara sebenarnya sayang sama Pradita atau semua ini hanya sekedar permainan? Setelah lulus SMA, mereka semua berpisah dan menjalani hidup masing-masing. Suatu hari mereka saling bertemu kembali. Siapa sangka jika Pradita si gadis preman bisa berubah menjadi wanita yang anggun dan cantik jelita? Tidakkah Danu merasa menyesal karena sempat bermusuhan dengan Pradita? Akankah Danu mencoba untuk menyatakan perasaannya yang sebenarnya pada Pradita? Siapakah pria yang akan berhasil mendapatkan hati Pradita? Temukan kisah mereka hanya di Webnovel. PERHATIAN! Buku ini mengandung konten dewasa. Harap yang masih di bawah umur untuk tidak membaca buku ini. Bijaksanalah sebelum memilih bacaan Anda. Terima kasih. Silakan follow IG saya: santi_sunz9

Santi_Sunz · Teenager
Zu wenig Bewertungen
405 Chs

46. Sekelompok Dengan Siluman Rubah

"Coy, maafin gua ya. Gua gak ngeuh sama tempat pensil lu," ujar Danu merasa bersalah.

Pradita melihat ke arah Arini yang sedang berjalan bersama Lilis, Yuan, dan Opi. Setidaknya, ia jadi bisa berkata lebih leluasa.

"Emangnya siapa yang beresin tas gua terus seenak jidat aja nyimpen tas gua di meja kosong?" cecar Pradita.

"Itu … uhm … Gua janji bakalan gua cariin sampe tempat pinsil lu ketemu. Lagian juga gak ada isinya kan. Cuman pinsil, penghapus, bolpen, sama penggaris. Oh, sama sleper andalan lu."

Pradita mengerutkan dahinya. "Lu ya! Lama-lama gua getok lu pake mikroskop! Itu namanya tempat pinsil ada isinya biar kata cuman seuprit juga! Gimana sih lu?!"

"Sori, Coy."

"Lu gak jawab pertanyaan gua tadi! Siapa yang berani nyentuh-nyentuh barang gua?"

"Gua, Coy. Itu tadi gua yang beresin," ungkap Danu.

Entah mengapa Pradita tidak percaya dengan pengakuan Danu. "Beneran?"

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com