Pradita bergidik dan segera mengganti saluran televisinya saat sang pria itu membaringkan tubuh wanita itu sehingga memperlihatkan tubuh sang wanita dengan begitu jelas. Jantungnya berdebar hingga ke tenggorokannya.
Pradita sungguh merasa jijik saat melihat tubuh wanita yang ditampilkan seperti itu tanpa ada penutup apa pun. Iuh! Ia terus saja bergidik. Syukurlah ada acara tentang penjelajahan ke gua oleh para petualang. Gua itu terdapat stalaktit yang indah. Sang pembawa acara sedang menjelaskan tentang perjalanannya.
Setidaknya, tontonan itu jauh lebih berwawasan dan membantunya untuk meredakan debaran jantungnya bertalu-talu sejak tadi.
Akhirnya, Alisha pun keluar dari kamar mandi. Ia menyeka keringat di dahinya dan kemudian nyengir. "Gak keluar apa-apa. Kayaknya gua cuman tegang doang."
Pradita bangkit berdiri dan kemudian mematikan televisi dengan remot. "Ya udah kalo gitu. Kita cabut sekarang yuk."
"Oke deh."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com