Xiao Yi masih bersandar di ujung ranjang padahal hari sudah larut malam. Tangannya sejak tadi bergerak, berharap bisa terlepas dari borgol yang mengikat sebelah tangannya.
Sedangkan Li Zheng Yu sudah tertidur pulas di samping Xiao Yi. Bahkan suara dengkuran halus terdengar di dari bibirnya.
"Menyebalkan sekali," gerutu Xiao Yi. Kini pergelangan tangannya sudah memerah karena berusaha memberontak. Meskipun usahanya kini sia-sia.
Sebenarnya Xiao Yi sudah mengantuk tapi ia mencoba untuk menahannya karena takut Li Zheng Yu berbuat sesuatu yang buruk saat ia terlelap.
"Hoam." Xiao Yi menguap karena matanya sudah semakin lengket. Tidak tahan lagi, akhirnya Xiao Yi memejamkan matanya dalam posisi duduk.
Li Zheng Yu membuka matanya setelah tidak terdengar suara orang yang bergerak. Ternyata benar dugaannya jika Xiao Yi sudah memejamkan matanya.
Pria itu lantas duduk sambil mengamati wajah Xiao Yi dengan seksama.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com