"Apa aku melakukan suatu kesalahan?" bisik Luci saat melihat Evan sama sekali tidak menatapnya ketika lewat tadi. Bahkan Luci tau kalau Evan tadi sengaja menabraknya seolah-olah itu adalah pelampiasan kemarahannya pada Luci.
"Hei, Bodoh, mana sarapanku?" teriak Evan dari arah dapur. CEO itu bahkan mengangkat piring berisi sandwich dengan marah dan geram.
"Apa kau menyediakan sampah ini untukku? Dan apa ini? Air hangat? Kau sengaja mengejekku?" maki Evan kembali sembari berkacak pinggang. Wajahnya sudah merah dan diliputi oleh kobaran api yang tak diketahui oleh Luci apa penyebabnya.
Tapi sebenarnya di dalam kepala Evan, CEO itu masih memikirkan tentang video Daniel yang dilihatnya saat dini hari tadi. Video itu saja sudah bisa membakar emosinya. Apalagi ditambah dengan foto-foto dan juga video mesra antara Luci dan juga Daniel.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com