webnovel

Ciuman Pertama

Pulang sekolah Jessica ketiduran, dia lupa kalau hari ini akan ada latihan voli. Tiba-tiba ponselnya berdering, dia melihat Andrew yang menelpon. "Eugh … kenapa lagi nich bocah," gerutu Jessica seraya menjawab telepon dari pria itu.

"Ya, kenapa?" tanya Jessica dengan suara malas.

"Tanpa hallo, hi atau apa kek langsung aja kenapa. Mau latihan apa nggak?" tanya Andrew dari seberang telepon.

"Iya, kenapa?" tanya Jessica. Dia benar-benar tidak melihat kalau saat ini sudah jam sore.

"Latihannya jam berapa?" Dengan malas Jessica menjawab Andrew.

"Nanti jam empat, Ndrew." Kembali terdengar suara Andrew di ujung telepon.

" Iya sekarang jam berapa, Jessi?" Jessica melihat jam yang ada di meja, dia terlonjak dari tempat tidur.

"Andrew tunggu aku," pekik Jessica. Dia melemparkan ponsel di tempat tidur lalu berlari masuk ke kamar mandi.

Jessica mencuci mukanya dan kembali ke kamar, cepat-cepat dia tukar pakaian lalu memakai sepatu. Jessica mengambil ponsel dan menyambar tasnya.

Gadis itu langsung berlari turun. "Sialan aku ketiduran," umpat Jessica sambil masuk ke lift. Sampai di lobby dia melihat Andrew.

"Aku ketiduran, Ndrew. Aku lupa kalau hari ini ada latihan," tukas Jessica seraya naik ke atas motor.

"Gimana sich, kalau aku gak telpon pasti kamu masih tidur," ujar Andrew dengan memberikan helm kepada Jessica.

"Iya, sorry. Ayo buru sudah telat nich, ngebut aja," pinta Jessica. Dia menepuk punggung Andrew agar segera berangkat.

"Iya pegangan!" Jessica memegang pinggang Andrew lalu pri itu langsung melajukan motornya.

Tiba di gedung Jessica langsung berlari masuk ke dalam, dia melihat semua sudah berkumpul. Lalu terdengar suara Tini memanggilnya.

"Jess, ayo sini." Jessica langsung berlari bergabung dengan mereka.

"Sorry terlambat," ucap Jessica kepada coach sambil meletakan tasnya di kursi.

" Tidak apa-apa," balas coach sambil tersenyum.

Mereka mulai latihan, terlihat pelatih mengumpan bola lalu mereka melakukan smash secara bergantian. Ada yang melakukan smash dan yang lain mencoba untuk block.

Nampak Jessica mencoba melakukan jumping service dan di seberang net ada Tini, tapi setiap kali dia melakukannya bola selalu menyangkut di net, Jessica mengulang terus sampai akhirnya dia bisa.

Coach tersenyum melihat usaha Jessica. Akhirnya latihan selesai dan mereka berkumpul kembali lalu pelatih memberi arahan. Selesai, mereka membubarkan diri. Jessica dan Tini berjalan memghampiri Andrew, lalu Jessica mengajak Andrew pulang.

Sampai di parkiran Tini sudah mendapat jemputan, merekapun berpamitan. Jessica dan Andrew langsung pulang ke apartemen.

Jessica masuk ke dalam apartemen, di dalam gelap karena lampu belum di nyalakan. Jessica menekan saklar, saat lampu menyala tiba-tiba Carlos mengejutkan Jessica dengan berteriak. Gadis itu terkejut dan ikut berteriak.

"Carlos!" teriak Jessica sambil duduk di lantai, jantungnya berdebar dengan cepat karena terkejut.

Carlos menertawainya, lalu lari ke atas menuju kamarnya. Jessica berdiri lalu mengejar Carlos, tiba-tiba Carlos menangkap Jessica dan menghempaskan tubuh gadis itu di atas ranjang.

Carlos langsung menindih tubuh Jessica sehingga gadis itu tidak bisa bergerak. Carlos tertawa melihat Jessica meronta-ronta, ingin melepaskan diri darinya.

"Ich … Carlos. Aku tidak bisa bernafas turun dari atasku," pinta Jessica dengan mendorong tubuh Carlos. Tapi tangan pria itu menahan Jessica dengan kuat.

"Aku tidak mau turun," canda Carlos sambil tertawa.

"Carlos badan kamu berat, aku tidak bisa bernafas." Kembali Jessica mendorng tubuh Carlos tapi tangan pria itu semakin kuat menahannya.

"Oh ya? Sini aku bantu berikan nafas," ledek Carlos sambil mendekatkan bibirnya ke arah Jessica.

"Carlos .…!" teriak Jessica sambil melototkan mata, dan mendorong badan Carlos.

Melihat wajah Jessica seperti itu Carlos langsung tertawa dan berbaring di samping Jessica .

"Carlos," panggil Jessica seraya mengatur rambutnya yang acak.

"Hem, Kenapa?" tanya Carlos sambil memutar badannya menghadap Jessica

"Aku kemarin mengirim pesan tapi sampai sekaran kamu tidak baca," jawab Jessica dengan wajah cemberut.

"Oh … ponselku tertinggal di lemari, aku lupa membawanya," jelas Carlos sambil membelai wajah Jessica.

"Oh … lupa, masih muda sudah pikun," canda Jessica dengan bangun dan duduk di sisi ranjang.

"Kamu bilang apa?" tanya Carlos dengan mencolek pinggang Jessica sehingga tubuh gadis itu tersentak.

"Masih muda sudah pikun." Jessica mengulangnya dengan tegas.

"Sekali lagi," perinta Carlos sambil mencolek kembali pinggang Jessica.

Jessica tertawa lalu mengambil posisi untuk melarikan diri, dia tahu Carlos pasti akan mencolek pinggangnya lagi.

"Masih mudah sudah pikun." Jessica mengencangkan suaranya mengulang mengejek Carlos. Baru saja Jessica akan lari, Carlos sudah menangkapnya dan menggelitik pinggang Jessica.

"Carlos berhenti geli," mohon Jessica sambil berusaha melepaskan diri dari Carlos, tapi tangan carlos terlalu kuat menahannya.

"Carlos please berhenti, geli." Jessica berteriak sambil meronta, akhirnya Carlos melepaskan Jessica dan menertawainya.

Jessica memukul-mukul lengan Carlos. Lalu pria itu memeluk Jessica dan mengecup kening gadis itu. Carlos melepaskan pelukannya dan berjalan ke ruang Tv.

Sementara Jessica masuk ke kamarnya dan mengambil ponsel lalu pergi keruang santai. Dia duduk di sofa sambil sambil melihat media sosialnya, sesekali mata Jessica melihat ke Tv.

Kembali Jessica melihat ponselnya, saat ada adegan ciuman Jessica menontonnya. Carlos melirik gadis itu kemudian terseyum. Dia membiarkan Jessica menonton film tersebut, saat ada adegan yang lebih, Jesica menunduk dan berpura pura melihat media sosial.

Kembali Carlos tersenyum melihat Jessica, dia menarik tangan gadis itu untuk duduk di sampingnya. Carlos juga mengambil ponsel dari tangan Jessica lalu meletakkannya di atas meja. Mereka berdua nonton bersama sambil tangan Carlos melinggkar di bahu Jessica. Filmnya romantic, tiba-tiba ada adegan ciuman lagi. Mata Jessica tetap di Tv dan memperhatikan pasangan itu berciuman.

Carlos melirik pada Jessica, dia sengaja membiarkan Jessica menonton film itu. Adegan mulai panas Jessica pura pura membetulkan duduknya.

Lalu Carlos memegang dagu Jessica dan mengarahkan ke wajahnya, dia menatap dalam mata gadis itu. Perlahan-lahan bibir Carlos mulai dekat di mulut Jessica. Dia memiringkan kepalanya agar bibir mereka berdua bisa terpaut.

Jessica menatap Carlos dengan heran, jantungnya mulai berdebar dengan cepat. Mau ngapain Carlos? tanyan Jessica dalam hati, dia melihat bibir Carlos semakin dekat lalu Jessica memejamkan mata

Saat mata Jessica terpejam Carlos langsung mencium bibir gadis itu dan menggigit ujung bibir Jessica dengan lembut. Dia berhenti dan membelai wajah Jessica.

Carlos meraba bibir merah itu dengan ibu jari lalu membaringkan Jessica di sofa. Carlos berada di atas tubuh Jessica dan mencium kembali bibir gadis itu. Dia memasukan lidahnya ke dalam mulut Jessica.

Jessica mulai membalas ciuman Carlos seperti yang dia liat di Tv tadi. Mereka saling berciuman, kembali jantung Jessica berdegub kencang saat lidah Carlos bermain di dalam mulutnya.

Carlos masih menerjang bibir Jessica, sesekali dia menggigit bibir mungil itu. Nafas Carlos sudah tidak berarturan, tangannya mulai meraba dada Jessica.

Tiba-tiba Jessica mendorong badan Carlos, sehingga pria itu berhenti dan turun dari tubuh Jessica, dia langsung duduk dan menatap gadis itu.

Jessica lalu menggeleng-gelengkan kepala kemudian dia berdiri, dia tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi.

"Aku mau tidur," ujar Jessica seraya berdiri tapi Carlos menahan tangan Jessica.

"Aku minta maaf," ucap Carlos sambil berdiri. "Aku lepas kontrol." Carlos memeluk Jessica dan berbisik "Maafkan aku."

"Hem .…hem .…" gumam Jessica sambil menganggukan kepala dan melepaskan pelukan Carlos, dia berjalan masuk ke kamar.

Jessica berbaring dan memikirkan apa yang barusan terjadi. Carlos mencium bibirku. Dia meraba bibirnya kenapa jantungku berdetak begitu cepat." Jessica masih memikirkan ciuman Carlos.

Jessica bangun dan menuju ke ruang Tv, di sana masih ada Carlos. Saat Carlos menatapnya, Jessica hanya terseyum kecil. Dia mengambil ponsel lalu masuk kembali ke kamar.

Jessica berbaring dan kembali memikirkan yang terjadi barusan antara dia dan Carlos. Selama ini Jessica tidak perna berciuman dan Carlos adalah Laki-laki pertama yang mencium bibirnya.

Jessica membayangkan ciuman Carlos yang lembut. Gigitan Carlos di bibirnya dengan lembut, sehingga membuat jantungnya berdetak cepat. Jessica mencoba untuk tidur, dia memutar musik yang ada di ponsel lalu memejamkan mata.

Akhirnya Jessica tertidur.