webnovel

Ciuman Pertama Aruna

Bagaimanakah rasanya menjadi pengganti kakak sendiri untuk menikahi seorang lelaki tak dikenal hanya demi sebuah perjanjian? Itulah yang dirasakan Aruna, gadis 20 tahun mahasiswi jurusan desain ini. Ia harus menikahi Hendra, seorang CEO muda, pemilik mega bisnis di seantaro negeri! Hanya pernikahan kontrak Tak masalah tapi rumornya Hendra memiliki kekasih?? Kekasihnya malah seorang artis! Namun...apa yang akan terjadi ketika sang CEO tiba-tiba saja mulai menunjukkan bibit-bibit cinta padanya? Tak hanya itu, seorang pemuda sahabat terbaik, Damar namanya juga mendekatinya! "Apa bedanya tanggal 28 sama 29 Oktober??". Damar melempar pertanyaan. "Apa? nggak lucu gue jitak". "28 Oktober sumpah pemuda". "29 Oktober.. ". Aruna tak sadar Damar mendekati dirinya. "Sumpah aku sayang kamu". Pemuda Padang benar-benar berbisik tepat ditelinga Aruna. Membuat gadis itu gelagapan dan mendorong tubuh Damar. Siapakah yang akan dipilihnya, sang suami kontrak atau Damar, solois bersajak manis ini? Dapatkah keinginan Aruna untuk menjadi janda dan pulang ke rumahnya kelak terlaksana seiring berjalannya waktu ataukah hatinya akan luluh untuk sang CEO? Nikmati kisah Aruna, CEO Hendra dan Solois Damar dalam 'Ciuman Pertama Aruna' #available in English, title: The Beauty Inside: stealing the first kiss, get a wife. INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar) Nikmati visualisasi, spoiler dan cuplikan seru tokoh-tokoh CPA.

dewisetyaningrat · Urban
Zu wenig Bewertungen
1020 Chs

IV-93. Kedatangan Sahabat

"Mari kita kembali," Mahendra mengatakan ajakan tersebut saat tangannya menggapai sudut di belakang lutut Aruna, sebelum dia mengangkat tubuh mungil dan berakhir dalam dekapannya.

"Hendra!" Aruna tersentak. Detik berikutnya, perempuan tersebut buru-buru memeluk leher suaminya. Dia perlu meraihnya sebelum Mahendra berjalan lebih cepat membawa tubuhnya menuju villa mereka. "Kau tak perlu melakukan ini, aku bisa jalan sendiri!" protesnya.

"Aku tahu kau berjalan terlalu jauh pagi ini, dan aku tak sanggup melihat mu berjalan lebih lama lagi. Perut besar mu benar-benar mengganggu konsentrasi ku," manik mata biru cemerlang menatap penuh harap supaya istrinya berkenan untuk tetap dalam dekapan.

.

.

"Turunkan aku, kita sudah dekat. Kau bakal membuat ku malu kepada para penjaga villa," Aruna merapikan dirinya ketika Mahendra berkenan meletakkan kedua telapak kakinya kembali di atas pasir. 

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com