webnovel

IV-94. Surya Tetaplah Korban

Dibalik matanya yang menatap begitu serius, lelaki bermata biru tengah menyembunyikan isi hatinya.

Ia menekuk kaki dan merapat pada tempat di mana istrinya duduk dalam duka. Kedua telapak tangan lelaki itu menangkap wajah mungil sang perempuan, di susul menurunkan kedua telapak tangan yang menutupi dua buah mata coklat.

"Hentikan tangismu, itu bisa mempengaruhi baby kita," jempol jempol pria itu bergerak di atas permukaan pipi kemudian menanggalkan bulir-bulir air yang membasahi pelupuk mata, dan sebuah kecupan ringan hadir di atas bulu mata.

"Sudah saatnya kita sarapan, aku yakin Dea dan Surya menunggu," bujuk Hendra mengalihkan perasaan sedih di hati Aruna.

"Sepertinya aku tak bisa," suara Aruna terdengar rendah. Menatap Mahendra yang perlahan-lahan berdiri selepas mendengar ucapan istrinya.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter