webnovel

Bree: The Jewel of The Heal

Brianna Sincerity Reinhart, putri seorang Duke yang mengepalai Provinsi Heal di Negeri Savior. Suatu hari, Bree menyelamatkan seorang wanita yang berasal dari negeri Siheyuan, sebuah negeri yang merupakan negara sahabat kerajaan Savior. Bree membawa wanita tersebut ke kediaman keluarga Reinhart dan malangnya wanita itu mengalami amnesia dan hanya mengingat kalau dia biasa dipanggil Han-Han. Ternyata wanita tersebut memiliki kemampuan pengobatan tradisional yang sangat mumpuni, sehingga Duke Reinhart memintanya untuk menjadi tabib muda di Kastil Heal. Sejak kehadiran Han-Han Bree mulai semangat menekuni dunia obat-obatan dan menjadi lebih terarah. Bree menjadi rajin untuk memperbaiki diri karena ingin mendapatkan keanggunan seperti Han-Han. Di saat Kaisar Abraham, pimpinan negara Savior, mengadakan kerjasama dengan Siheyuan, mereka menerima delegasi yang dikirimkan. Rombongan tersebut dipimpin oleh Tuan Muda Lacey, seorang jenderal perang yang masih muda, tampan, tangguh namun minim ekspresi. Bree langsung menyukai pria tersebut saat pertama kali mencuri pandang pada Tuan Muda Lacey tersebut. Bree yang mempunyai perangai terbuka dengan terang-terangan menunjukkan ketertarikannya pada Yue Lacey namun penolakan adalah yang menjadi santapannya. Puncaknya adalah saat Yue Lacey bertemu si anggun dan cerdas Han-Han. Tuan Muda tersebut tidak menutupi ketertarikannya dan itu membuat Bree sangat tersakiti. Haruskah Bree mengalah demi Han-Han yang menjadi sumber inspirasinya? Haruskah dia melepaskan pria idamannya, Yue Lacey? Kisah berawal di provinsi Heal. Apakah nama provinsi ini akan sesuai dengan pengharapannya, penyembuh. Ini kisah lika-liku Bree dalam mencari peraduan cintanya. Kisah ini bukan hanya mengajarkan mengenai mengejar dan mempertahankan cinta karena tingkat tertinggi dalam mencintai adalah mengikhlaskan. Siapakah yang akan mengikhlaskan, Bree atau Han-Han?

Pena_Bulat · Geschichte
Zu wenig Bewertungen
48 Chs

Hidup Berdampingan

"Kakak, kau sudah bangun?"

Wajah penuh kelegaan Al adalah yang pertama kali kulihat.

Aku berusaha untuk mendudukkan diriku. Al dengan sigap membantu. Setelah merasakan posisi yang nyaman aku berusaha mengingat apa yang terjadi.

"Kami semua lega Kakak bangun. Ini sudah dua hari."

"Hah?"

Aku tidak sadarkan diri selama dua hari. Ah iya, kilasan itu mulai kuingat. Semua bermula saat aku dijemput tergesa oleh seorang pengawal base camp.

"Nona Bree, base camp kita diserang."

Aku sangat terkejut saat mendengar laporan tersebut. Aku mencoba abai pada rasa berat yang menggelayuti sekujur tubuhku. Seketika aku juga mengingat pesan di ujung panah tadi. Mungkinkah seseorang menyabotase panah Paman Ab?

"Siapa yang menyerang?" tanyaku meminta penjelasan.

"Sekelompok ular, Nona. Untung Tuan Muda Al sedang berkunjung jadi kami cukup tertolong."

"Ular?"

"Iya, Nona Muda."

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com