webnovel

Bench in the Park

Tidak semua orang mendapat kesempatan kedua dalam hidup, namun tak sedikit pula yang justru menggunakan kesempatan yang diberikan itu hanya untuk memuaskan nafsu keduniawian saja. Begitupula yang terjadi pada Keisha. Mengkhianati orang yang justru berperan besar dalam mengangkat kehidupan, bahkan rasa percaya dirinya. Dan saat semua sudah terlanjur terjadi, kata maaf dan penyesalan tentu tidak lagi berguna, sebab karma itu menyakitkan.

Ando_Ajo · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
402 Chs

Impian yang Hancur

"Ti—tidak mungkin!" ujar Keisha dengan suara bergetar. Dan seolah ada yang menuntun matanya itu, tatapannya tertuju pada lukisan Putri Duyung di kanan belakang posisi Seta Adiprana berdiri. "Tidak mungkin."

"Ya, kau tidak salah mendengar," ucap Seta Adiprana. "Dan faktanya, lukisan yang kau pandangi sekarang di belakangku itu, adalah lukisan Delisa. Kau tentu tahu siapa itu Delisa bukan?"

"Tidak mungkin…!" Keisha menjerit kencang, lalu meremas-remas rambut di kepalanya.

"Kau tahu," ucap Anya Triastuti pula pada Keisha. "Semenjak awal mengenalmu, aku punya firasat yang tidak baik terhadap dirimu. Dan ternyata firasatku tidak salah sama sekali. Kau, bukan tipikal laki-laki yang bisa dipercaya. Kau telah menyakiti perasaan putri kandung suamiku. Kau tidak pantas. Keluarlah!"

"Ti—tidak," Keisha langsung berlutut dengan wajah tertunduk. "A—aku, aku terpaksa. Ca—Callysta menjebak dan mengancamku bersama pamannya itu."

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com