webnovel

BEHIND THE SCREEN

Ini cerita tentang mimpi, cinta dan persahabatan 2 insan manusia. Tentang mereka yang berjuang meraih mimpi menjadi seorang idol. Bagaimana kisah mereka menjalani kehidupan seorang idol yang tidak mudah dan dituntut untuk menjadi seorang yang sempurna. Tentang mereka yang saling perhatian satu sama lain. Yang tetap saling menguatkan dan memberikan semangat meski tak bisa selalu bersama. Dan tentang mereka yang ternyata diam-diam menyimpan rasa pada satu sama lain.

Rows18_ · Musik und Bands
Zu wenig Bewertungen
23 Chs

NINETEEN

EUNBI POV

11 Februari 2015

Hari ini adalah hari kelulusan Yerin unnie. Sekaligus hari pertama semester baru di mulai. Kami berangkat ke sekolah bersama kecuali Sowon unnie dengan di antar oleh manager oppa. Setibanya di sekolah Yerin unnie segera menuju ke lokasi upacara wisuda. Sedangkan kami menuju kelas masing-masing.

Promosi kami masih berjalan hingga detik ini, setelah Yerin unnie menyelesaikan upacara wisudanya kami akan segera menuju ke salah satu stasiun televisi untuk tampil di acara music.

Dan selama beberapa minggu ke depan kami hanya akan bersekolah setengah hari karena harus melakukan promosi di acar musik.

Terdengar sebuah suara yang sedang meneriaki namaku. Sebuah suara yang familiar di telingaku namun kini sudah sangat jarang kudengar. Aku menoleh ke arah suara itu.

Seorang Kim Mingyu sedang melambaikan tangannya ke arahku.

Aku membalas lambaian tangannya. Dia berjalan menghampiriku dangan kaki jenjangnya. Tak butuh waktu lama kini ia telah berada tepat di depan mataku.

Semenjak festival itu, aku sudah tidak pernah melihatnya lagi. Aku disibukkan dengan semua jadwal yang harus kulakukan dan dia sibuk untuk berlatih.

"Hai" aku menyapanya dengan singkat sambil tersenyum ke arahnya.

"Annyeong, gimana kabarmu?" tanyanya sedikit berbasa-basi.

"Lumayan, kau sendiri?" tanyaku balik padanya

"Aku bahagia hari ini, karena bisa bertemu temanku yang sudah menjadi seorang idol" ucapnya sambil tersenyum.

"Yakk! Jangan seperti itu" ucapku mencoba menghentikan Mingyu yang terlihat sebentar lagi akan meneriakkan sesuatu.

"Baiklah, baiklah. Dimana Yuna? Dia tak sekolah hari ini?" tanyanya sambil mencari keberadaan Yuna (Yuju)

"Ah, dia sedang pergi mengurus sesuatu" jawabku dan dia hanya menganggukkan kepalanya.

"Promosimu belum selesai?" kini ia mengganti topik pembicaraan mengenai promosi grup dan lagu debutku yang sampai detik ini masih berlangsung.

"Begitulah, kami akan terus berpromosi di music show hingga maret nanti" jawabku sekaligus sedikit menjelaskan.

"Wow, lama sekali promosi yang kalian lakukan" sahut seseorang dari belakang. Membuatku kaget dengan suaranya sekaligus reflek menoleh ke belakang.

"Yak! Seokmin-ah kau mengagetkanku" ucapku saat mengetahui pemilik suara itu.

Ia meminta maaf karena membuatku kaget "Kenapa masa promosimu selama itu?"

"Direktur kami meminta kami untuk berpromosi lebih lama dan yah seperti itulah. Namun hanya beberapa acar musik saja, tidak semua. Aku juga perlu untuk sekolah" jawabku.

"Ahhh begitu. Kalau begitu aku akan menyemangatimu" ucap Seokmin. Lalu berteriak "Guys, tolong support Gfriend dan dengarkan lagu mereka yang berjudul Glass Bead"

"Yak! Seokmin-ah apa yang kau lakukan, hentikan" ucapku sambil sedikit memukul lengan Seokmin. Lalu melihat ke sekitar. Aku melihat reaksi para siswa lain yang sedang berjalan melewati kami sekaligus mencoba untuk mendengar apa yang mereka bicarakan.

Aku dapat melihat beberapa siswa mengenaliku, ada yang membahas tentang lagu-laguku, adapula yang smenatapku dengan tajam seolah membenciku dan ada pula yang tidak perduli.

Yuna tiba-tiba berada di sampingku "Waahhh Lee Seokmin kau benar-benar sangat tidak terduga, untung saja aku belum menghampiri kalian tadi"

"Aku hanya membantu kalian mempromosikan grup dan lagu kalian loh. Kalau aku debut nanti kau juga harus membantu mempromosikanku" ucapnya.

"Tidak mau, Wleee" jawab Yuna sambil mengejek Seokmin lalu berlari ke gedung kelas kami.

"Yak! Tunggu aku" teriakku.

"Mingyu bye~" ucapku pada Mingyu. Dan ia membalasnya dengan lambaian tangan.

Aku berlari menyusul Seokmin dan Yuna. sedangkan Mingyu masih harus berjalan ke gedung kelasnya.

~

Seusai upacara kelulusan Yerin unnie kami bergegas menuju ke salah satu stasiun televisi dengan masih menggunakan seragam sekolah. Sedangkan Sowon unnie telah tiba lebih dulu.

"Siapa yang akan menjadi pemenang minggu ini?" ucap kedua MC itu. Tak lama kemudia layar itu menampilkan pemenagn untuk minggu ini.

'Congratulations" ucap kedua MC sambil memberikan piala dan mic kepada grup yang menang di minggu ini. Confetti berwarna emas berjatuhan dan kini semua orang yang berada di atas panggung dan juga para fans bertepuk tangan.

Setelah kedua Mc itu menutup acara, kami turun dari panggung dan menyisakan pemenang minggu ini untuk melakukan encore. Kami segera kembali menuju ruang tunggu dan berganti pakaian.

Setelah menyelesaikan penampilan untuk hari ini, member lain bergegas untuk pulang ke dorm. Sedangkan aku memiliki jadwal lain.

Manager unnie mangantarkanku ke sebuah tempat yang belum pernah aku datangi. Sebuah studio rekaman. Seorang solois mengajakku untuk berkolaborasi di single terbarunya.

"Annyeonghaseyo~" sapaku ketika memasuki studio tersebut.

"Oh annyeonghaseyo" ucapnya membalas sapaanku.

Setelah saling menyapa kami membahas mengenai lagunya. Sebelumnya ia telah mengirimkanku lirik dan juga demonya. Aku juga telah melatihnya bersama dengan guru vokalku.

Setelah cukup berdiskusi, kami mengakhiri pertemuan hari ini dan mengatur jadwal untuk rekaman.

"Sunbaenim, terimakasih telah mengajakku untuk berkolaborasi" ucapku sebelum pergi meninggalkan studio itu.

"Tidak, tidak. Aku yang membutuhkan suara merdumu, aku yang seharusnya berterimakasih karena kau mau menerima ajakanku. Hati-hati di jalan, sampai jumpa besok saat rekaman" ucapnya dengan ramah.

"Ne, sunbaenim terima kasih" aku membungkukkan badanku lalu keluar dari ruangan itu.

Namun, aku tidak menyangka ketika keluar dari ruangan, ada seseorang yang telah menunggu di depan ruangan dan aku hampir menabraknya..

"Oh, annyeonghaseyo~" ucapku sambil membungkukkan badanku untuk menyapanya.

Dia membalas sapaanku dengan membungkukkan badannya juga.

Saat aku hendak melanjutkan langkahku, ia memanggilku.

"Eunha-ssi…" panggilnya. Membuatku menghentikan langkahku dan berbalik.

"Ne?" jawabku singkat

"Mengenai paddingmu.." belum sempat ia melanjutkan perkataannya, manager unnie memanggilku.

"Kau tidak perlu menggantinya, sunbaenim" ucapku.

"Tidak apa, lagipula aku sudah terlanjur membelinya. Hanya saja aku tidak membawanya sekarang, karena aku tak tau kita akan bertemu disini" ucapnya

"Apakah aku boleh menghubungimu untuk memberikan padding itu?" ia melanjutkan perkataannya.

"Ah, ne, sunbaenim~ kau bisa menghubungiku" jawabku sambil menatapnya.

"Kalau begitu aku akan menghubungimu nanti" ucapnya dan kemudian aku balas dengan anggukan kepala.

Aku melanjutkan langkahku karena manager unnie telah menunggu di dalam mobil.

~

JUNGKOOK'S POV

"Jungkook-ah, kau datang. Ada apa kau kemari?" sapa seorang produser yang sedang sibuk dengan ponselnya.

"Oh, hyung. Tidak, hanya ingin main dan bertemu denganmu saja" jawabku.

"Hyung, apa kau sedang ada project? Apa yang dilakukan gadis tadi disini?" sebearnya aku sedikit penasaran apa yang dilakukan Eunha disini.

"Ah, Eunha, Kyung mengajaknya untuk berkolaborasi, untuk single terbarunya. Why? Kau mengenalnya?" Ucapnya sambil kini melihat kertas-kertas yang berada di hadapannya.

"Ohh, begitu. Tidak, hanya saja aku sering bertemu dengannya." Ucapku sambil kini duduk disebelahnya dan ikut melihat kertas-kertas yang sedang ia baca.

"Kapan ia akan melakukan rekaman?" tanyaku mencoba mencari tahu jadwal rekaman Eunha. Karena aku tidak cukup yakin untuk menghubunginya.

"Besok sabtu. Kenapa kau menanyakan hal itu?" jawabnya singkat.

"Bukan apa-apa, hanya saja ada sesuatu yang perlu aku berikan padanya" ucapku sambil menganggukkan kepalaku. Produser itu tidak membalas ucapanku, ia terliaht sedang sibuk dengan project yang tengah ia kerjakan.

Tiba-tiba saja aku teringat saat berada di sekolah hari ini. Aku melhat gadis itu dengan seorang laki-laki. Mereka berjalan bersama di sekolah. Dan aku merasa baru-baru ini melhat wajah laki-laki itu. Dan seketika, aku teringat jika aku pernah melihatnya di festival bulan lalu.

Saat gadis itu menyapa para fans di encore stage. Laki-laki itu seorang fans kah? Namun jika ia fans, kenapa mereka terlihat sangat dekat sekali? Apakah mereka berteman? Entahlah.

Kenapa aku jadi memikirkan hal itu? Aigoo.

Aku tersadar dari lamunanku ketika ponselku bergetar menunjukkan sebuah panggilan telepon dari manager hyung.