Bagian 9

"Maaf lama ya?." kalau dibilang gak lama nanti aku akan berkata bohong, namun jika berkata lama... ini akan, membuatnya bersalah karena menyuruhku menunggu. akhirnya aku hanya tersenyum dan mengelus-elus kepalanya, dan mengajaknya pulang.

aku bercerita kepadanya, yang dimana dikelas aku selalu memperhatikan dirinya, aku bilang aku tak bisa berpaling darinya, dengan betapa seriusnya ia mengajar, menjelaskan dengan rincih tentang sejarah, aku juga bercerita bahwa sekarang aku mulai mencintainya, dan mungkin saja cinta ini sangat-sangat mendalam.

senyum bahagia tepancar dari wajah cantiknya, ia menggenggam erat tanganku, mengajak ku berlari kecil melewati trotoar.

singgah di tokoh kue, kami mengantri cukup lama untuk mendapatkan kue itu, aku dan ia memesan kue yang didalamnya terdapat kerim lembut, saat kami gigit kue itu krim itu melumer di bibir, dengan reflek tangan ku menyentuh bibirnya membersihkan krim itu dari bibirnya, dan ia pun sama, membersihkan krim dibibirku dengan tangan.

seketika perbuatan kami menjadi tontonan orang-orang sekitar, setelah itu mereka bertepuk tangan dan ada juga yang bersiul. dengan cepat aku mengajaknya pergi dari tempat itu, menarik tangannya aku ajak ia menjahui tempat itu.

kami sampai disebuah taman kota, sambil mengatur nafas kami berdua duduk dengan ditemani lampu taman, memang hari sudah malam, bukan tanpa sebab, aku memang ingin mengajaknya untuk sedikit lebih lama menghabiskan waktu, walaupun aku masih memakai baju sekolah.

"Kita bertemu dengan hal yang tak terduga, dimana diwaktu itu, kartu ATM mu rusak, dan dengan kerennya aku menolongmu. membayar belanjaanmu, walaupun akhirnya uang itu kamu ganti, Aku bergelut dengan masalah remaja, dimana teman-temanku sedang masa-masa pemberontakan, dimana mereka mulai merasakan cinta, dan aku yang tak tau apa itu cinta, aku bertanya apakah aku akan merasakannya, dengan siapa aku jatuh cinta? dihari selanjutnya, kita bertemu untuk kedua kalinya, dimana sang kasir memanggilmu, dimana diwaktu itu kamu dengan entengnya mengajak orang asing kerumahmu, Saat hujan... dan aku mulai berpikir apakah aku langsung pulang saja? kamu dengan cepat menahanku dengan alasan untuk menunggu hujan sedikit redah, namun saat hari mulai malam dan hujan tak kunjung rendah, dan dimana aku ingin segera pulang lagi-lagi kamu menahan ku, disaat aku mencoba memelukmu memberi pelajaran agar kamu waspada kepada orang asing sepetiku, kamu berucap bahwa kamu mencintaiku, dan disaat itulah aku binggung mesti jawab apa, dan aku pun berlari meninggalkan mu, namun kata orang jodoh itu tak akan kemana, disaat aku berencana untuk menemui mu, kamu datang dengan status guru kepadaku, kamu gugup bukan? saat menyadari bahwa aku bersekolah disini, aku tau itu dari tindakkan mu menjatuhkan tas mu, saat aku menerima perasaan mu, sebenarnya aku sama sekali belum tau apa itu arti cinta, namun kali ini aku tau apa arti cinta itu ERZIA!"

ia tersenyum mendengar penjelasan ku itu, memeluk ku dan berkata bahwa ia sangat-sangat mencintaiku, kemudian ia melapaskan pelukan itu, menyentuh kedua pipiku, menariknya kearah wajahnya, kemudian mendaratkan ciuman di bibirku, cinta itu sungguh manis, aku baru menyadarinya sekarang bahwa cinta itu sungguh manis, aku balas ciuman itu, ku tekan kepalanya kearahku untuk ciuman yang lebih dalam lagi.

setelah semua itu selesai, baru aku bicarakan apa yang sebenarnya sangat ingin ku bicarakan kepadanya.

"Bulan depan aku akan ikut turmamen sepak bola, selama dua minggu aku akan izin kesekolah."