"Ya ampun, apakah perkataan saya bisa membuatmu sakit sehingga wajahmu bisa semerah tomat." Lagi-lagi Alif meledeknya sambil tersenyum. Kenapa bisa wajah Alifah semakin menggemaskan seperti ini. "Boleh saya gigit pipi kamu?" pertanyaan Alif membuat Alifah refleks memegang kedua pipinya untuk di selamatkan. Jangan sampai Alif jadi vampir dan menggigit Pipinya. Eh, tapi bukannya Vampir gigitnya di leher ya?
"Tidak boleh!" seru Alifah mundur ke belakang sambil menggelengkan kepalanya. Jangan sampai Alif kumat.
"Silakan di nikmati" ucap sang pelayan menghentikan aksi Alif.
"Wah makanannya cepat selesai ya?" kata Alifah melihat sudah datang dan sedang di sajikan. Makanannya benar-benar menggiurkan. Di sana sudah tertata dengan rapi ,ada steak, ada udang saus tiram, ada kepiting dan ayam Geprek, makanan kesukaan Alif. Setiap dia datang ke kafenya yang dia pesan ayam geprek, menu itu yang dia suka.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com