webnovel

Aku Adalah Hujan

[Romance dengan sedikit magical realism. Dikemas unik, bertabur quote, manis dan agak prosais. Hati-hati baper, ya. Hehe] Kamu percaya tentang malaikat di bawah hujan? Malaikat itu menjelma perempuan bermata teduh, membawa payung dan suka menulis sesuatu di bukunya. Lalu, ini istimewanya. Ia membawa payung bukan untuk menjemput seseorang. Namun, akan memberikan payung itu sebagai tanda rahmat. Terutama untuk mereka yang tulus hati. Siapa yang mendapatkan naungan dari payung itu, ia akan mendapatkan keteduhan cinta sejati. Kamu percaya? Mari membaca. Selamat hujan-hujanan. Eh, kamu masih penasaran siapa dia? "Aku adalah Hujan. Yang percaya dibalik hujan memiliki beribu keajaiban. Aku akan lebih menagih diri berbuat baik untuk orang lain. Pun, mendamaikan setiap pasangan yang bertengkar di bumi ini. Demikian keindahan cinta bekerja, bukan?" Gumam Ayya, perempuan berbaju navy yang membawa payung hitam itu. Ayya tak lagi mempercayai keajaiban cinta. Tepat ketika dikecewakan berkali-kali oleh Aksa. Ia memutuskan lebih berbuat baik pada orang lain. Impiannya adalah bisa seperti malaikat di bawah hujan. Yang sibuk memberi keteduhan, meskipun mendapat celaan. Sejak itu, ia menjuluki dirinya sebagai "Hujan" Sebuah bacaan tentang perjalanan cinta, pergulakan batin, pencarian jati diri, dan apa-apa yang disebut muara cinta sejati. Tidak hanya romansa sepasang kekasih. Baca aja dulu, komentar belakangan. Selamat membaca.

Ana_Oshibana · Teenager
Zu wenig Bewertungen
194 Chs

Part 143 - Cermin Kebebasan (Pertemuan Tak Terduga Keempat Sahabat)

Cermin Kebebasan

Semua hal dalam dunia ini bisa berubah, tapi tidak dengan hati yang tabah. Perubahan hanya milik ia yang bertekad dengan perubahannya sendiri. Barangkali, inilah titiknya.

Akankah Nia membiarkan diri tenggelam dalam peraduannya? Akankah Oki tetap memilih menarik dari dari keluarga dan teman-temannya? Akankah Aksa dan Ayya saling membenci di atas cinta yang tak bisa dipungkiri tetap di hati? Bagaimana mereka akan melakukan perubahan-perubahan diri?

***

Pada suatu dimensi lain, keempatnya bertemu. Tentu, ini belum masuk wilayah nyata. Mereka terjebak dalam mimpinya masing-masing.

"Nia?" sapa Ayya.

"Ayya?" jawabnya kembali.

"Aksa?"

"Oki?"

Mereka saling memanggil satu sama lainnya. Keheranan nampak jelas dalam pandangannya.

"Kalian kemana saja? Dan dimana kita ini?"

"Aww!!"

Sebuah cahaya menyilaukan menyambut mereka di depan. Muncullah sebuah cermin besar seperti film yang memutar kisahnya. Mereka berempatpun melihatnya bersama.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com