webnovel

Menggali informasi (2)

Jessi sibuk dengan pemikirannya sendiri di dalam ruangan kerjanya, berkali kali ia menghela nafasnya.

'Kenapa Jackson tak dapat dihubungi sih di saat situasi seperti ini... apakah dia sungguh menyewa seorang yang profesional ?' Jessi bergumam dalam benak pada dirinya sendiri.

Setelah setengah jam berlalu, handphone Jessi tiba tiba bergetar dan dengan cepat Jessi mengangkat telefon tersebut.

"Hallo"

"Hallo ... kenapa kau baru menghubungiku ?"

"Maaf ka ... tadi ada rapat mengenai pemilihan naskah yang akan kuambil di film selanjutnya .... Ada apa ? adakah hal serius yang ingin kau bicarakan padaku ?"

"Ya ... ada ... apakah kau sungguh menyewa orang yang profesional ?"

"Tentu saja ... aku membayar mahal untuk hal itu"

Jessi menghela nafasnya panjang.

"Lalu bagaimana bisa Jacob memberi tahu ku bahwa selama ini asistennya menemani Clara di rumah sakit ?"

"Apa ??? Kau yakin tidak salah mendengarnya ka ?"

"Tentu saja tidak ... aku bahkan memastikannya pada Jacob mengenai ucapannya itu"

Terdengar suara gebrakan meja dari seberang telefon.

"Aku akan mencari tahu dan menyuruh Anthony untuk bergerak cepat"

"Baik, ingat waktu kita tak banyak"

"Hng .. aku tahu"

Setelah percakapan singkat itu, Jessi memutuskan telefonnya.

Ia tak pernah menyangka bahwa alurnya akan seperti ini, dan jalannya akan tersendat seperti ini, padahal sebelumnya semua terasa mulus.

***

Clara dan Mr.K sudah berada di ruang makan.

Seperti perkataan Mr.K sebelumnya, bahwa ia telah menyiapkan makanan diatas meja makan tersebut.

"Woah ... sepertinya ini enak" ucap Clara tiba tiba saat menatapi makanan yang berada di hadapannya.

"Makanlah" ucap Mr.K singkat.

"Hng"

Tanpa basa basi lebih panjang Clara langsung mengambil piring dan mengambil nasi serta lauk pauk nya kedalam piring nya.

hening

Tak ada pembicaraan saat makan.

Setelah makanan mereka habis barulah Clara memulai pembicaraan nya.

Ia memberitahukan pada Mr.K bahwa ia telah memberi panggilan pada kakak nya untuk memberi informasi bahwa ia tak bisa menemui Jessi.

Mr.K yang mendengar hal itu, langsung bertanya pada Clara mengenai reaksi kakak nya itu.

Tentu saja Clara menjelaskan bahwa kakak nya sedikit kecewa padanya karena tidak dapat menemui kekasih kakak nya itu, namun Clara juga tidak lupa memberi tahu bahwa ia tak mempermasalahkan lebih panjang mengenai hal itu.

Mr.K sedikit lega di buat nya, karena bagaimanapun ia merasa bahwa Jacob adalah orang yang bijak dan tak memaksakan kehendaknya saja.

Saat selesai membicarakan hal tersebut, tiba tiba Mr.K mengingat hal yang ingin membicarakan pada Clara, karena lebih tepatnya Mr.K ingin mencari tahu sejauh mana Clara mengetahui mengenai keluarganya sendiri.

Mr.K tampak membasahi kerongkongannya terlebih dahulu.

"Mmm Clara, boleh aku bertanya mengenai keluargamu ?"

Dengan sedikit ragu Clara menganggukan kepalanya.

"Mmm ... kalau boleh tau nenek mu itu mempunyai berapa anak ?"

"Hanya satu ayahku" jawab Clara cepat.

'Lalu ... apakah dia tidak mengetahui mengenai keberadaan David ?'

"Kau yakin ? ... mmm ... apakah sebelumnya nenek mu memiliki anak angkat ?"

Clara meemikirkan sejenak, lalu menggelengkan kepalanya membali.

'Wah ... sungguh Clara tak tahu ? apakah ini memang disembunyikan oleh keluarga ? .... atau hanya Clara saja yang tak mengetahuinya ?'

"Kalau mengenai perusahaan perusahaan yang dimiliki nenek mu ... apakah kau mengetahui semuanya ?" tanya Mr.K kembali.

Clara hanya mengendikkan bahunya sebagai jawaban.

"Yang aku tahu bahwa nenek memang memiliki banyak perusahaan, dan bergerak di berbagai bidang, dan salah satunya yang di ambil alih oleh Ka Jacob setelah ayah lengser, dan perusahaan tersebut merupakan perusahaan induknya" ucap Clara santai.

'Ternyata ia tak tahu apa apa' gumam Mr.K dalam benak. 'Haruskah kuberi tahu padanya apa yang sudah kuketahui saat ini ?' lanjut monolog Mr.K.

Melihat Mr.K tidak mengajukan pertanyaan kembali, Clara langsung mengambil piring piring kotor tersebut dan membawanya ke tempat cucu piring.

Namun saat ia hendak mengambil beberapa piring kotor yang berada di depan Mr.K tatapan manik nya tiba tiba fokus ke arah kaki Mr.K yang kini hanya terbalut celana pendek.

"Tunggu ... sejak kapan kau menggunakan perban itu di kakimu ?" ucap Clara tiba tiba.

Mr.K mematung dibuat nya.

Ia lupa seharusnya ia tak menggunakan celana pendek itu, selama ada Clara disampingnya.

"Ah itu ... aku sedikit terpeleset baru baru ini ... sehingga aku membalutnya dengan perban hanya untuk menopangnya tidak bergeser"

"Kau yakin ? "

Mr.K berusaha menstabilkan dirinya.

"Ya aku yakin"

'Apakah itu sungguh perban yang digunakan karena keseleo bukan karena terluka ... Kevin tidak membohongi ku bukan?' monolog Clara dalam benak.

'Maaf aku berbohong'

—————-

Leave comment and vote 😊

Maaf kemarin seya lupa up 😅

Next chapter