webnovel

Stop drama!

Semenjak kejadian kemarin malam, jelas sudah kalau Chandra dan kak Ara semakin akrab.

Kak Ara adalah teman kak Jojo, mereka sekelas. Karna setiap ada kak Jojo pasti ada kak Ara. Setelah acara ospek, Chandra sepertinya lebih nyaman berteman dengan Kak Jojo dan kak Ara.

Karena hampir setiap hari, aku melihat mereka berkumpul di kantin. Entahlah, untuk sekedar ngobrol atau membahas sesuatu. Aku sudah tak mau tahu lagi apa yang dilakukan Chandra.

Berakhirnya acara Ospek bukan berarti tugasku selesai. aku masih harus mengerjakan laporan pertanggung jawaban sebagai panitia konsumsi.

Jadi aku lebih fokus mengerjakan laporan daripada memikirkan Chandra.

Setelah laporan selesai, malam itu aku akan memberikan laporannya ke sponsor. Tiba-tiba Chandra datang dan menawarkan diri untuk membantuku.

"Zee, kata si Diyan lu mau pergi ke sponsor ya?"

"Hmmmm.. iya nih"

"Yaudah ayo gue anterin aja"

"Gapapa kok, entar gue dianter sama Rani dan Diyan"

"Justru Diyan bilang ga bisa, minta tolong sama gue"

"Lah, ko Diyan ga ngabarin gue sih"

"Ga sempet kali Zee"

"Oh yauda kalo gitu.. tapi gue telpon Rani dulu ya, dia lagi sama cowoknya"

"Oke deh"

*aku menelpon Rani

"Assalamualaikum.. Rani dimana?"

"Didepan HMJ Zee.. kenapa?"

"Udah mau berangkat ke sponsor nih, jadi ikut kan Rani?"

"Oh... Oke deh otw langsung nih"

"Oke ga pake lama"

Setelah menelpon Rani, aku memasukkan berkas laporan kedalam tas. Lalu aku menunggu Rani datang.

Lagi dan lagi, aku akan dibonceng Chandra. Entahlah bagaimana perasaanku, rasanya bahagia tapi disisi lain aku kecewa.

Kecewa karena Chandra sedang dekat dengan orang lain.

Lalu Rani datang dibonceng dengan pacarnya.

"Ayo zee langsung berangkat, Diyan mana?"

"Ga jadi sama Diyan "

"Lah terus Zee sama siapa?"

"Lah itu..." sambil nunjuk Chandra..

"Ayo berangkat" sahut Chandra.

"Oh Chandra....." Mata Rani sambil melirik ke arahku.

Aku tau pasti Rani akan meledekku lagi.

Akhirnya aku, Chandra, Rani dan pacarnya menuju kantor sponsor. Tidak jauh dari kampusku, hanya saja malam itu jalanan macet.

Malam itu hembusan angin sangat terasa ke kulit, merasuk pelan-pelan lewat sweater kesayangku. Chandra memang tak pernah ngebut saat mengendarai motor bersamaku, mungkin karna dia mengerti bahwa yang diboncengnya adalah tipe orang yang gampang masuk angin.

Rani dan pacarnya sengaja tidak mendahului aku dan Chandra. Mereka ada dibelakang, entah apa yang mereka bicarakan. aku curiga mereka sedang membicarakan aku dengan Chandra, yang sedari tadi kaku tak banyak berbicara dimotor.

Aku canggung dan merasa tak enak hati kepada Chandra, merasa sering merepotkannya walaupun itu bukan kehendak aku.

Disisi lain Chandra selalu bertanggung jawab dengan tugasnya, loyalitas dia terhadap kegiatan dikampus selalu baik.

Ah sudahlah, aku memang kecewa melihatnya dekat dengan orang lain. Tapi aku tak bisa berbohong jika aku sangat sangat mengaguminya. Bukan sekedar mengagumi, sudah memasuki fase dimana aku takut kehilangannya. Takut semua ini akan berakhir dan dilupakan begitu saja.

Untuk kesekian kalinya dibonceng Chandra, tapi aku sama sekali tak pernah memegangnya. Bahkan aku takut bersentuhan dengan lelaki itu.

Mungkin aku sedikit berkhayal seandainya saja seperti di FTV atau film romantis, aku bisa memeluknya dari belakang.

Tapi sekali lagi ini bukan FTV atau film romantis.

Ketika sampai dikantor sponsor, ternyata kantornya sudah tutup. Padahal saat aku mendapatkan SMS dari sponsor, mereka akan tutup lebih malam.

Akhirnya aku, Chandra, Rani dan pacarnya terpaksa putar balik.

Malam itu kurang beruntung, tugasku belum selesai. Mungkin keesokan hari, aku coba lagi kekantor sponsor untuk mengantar laporan tersebut.

Diperjalanan pulang, Rani dan pacarnya memanggil aku.

"Zee, brenti makan dulu yah"

"Oh yauda, mau makan apa emang?"

"Terserah apa aja deh..."

"Yang penting dibayarin hahahaha" sahut pacarnya Rani.

"Iyaa siap..." sahutku.

Akhirnya kita berhenti diwarung bakso. Tempatnya tak jauh dari kampus, memang itu salah satu warung bakso favorit aku dengan Rani. Sesampainya kita langsung duduk dan memesan satu persatu menu.

"Pesen apa zee?" tanya Chandra.

"Hmm mie ayam aja deh.."

"Oke, gue juga deh..."

Deghh... Aku kaget saat Chandra menanyakan aku terlebih dulu.

Dan menu yang dia pesan sama denganku. Maksudnya apa seperti itu?

"Masa si Zee doang yang ditanya, gue ga ditanyain mau pesen apa gitu?"

"Lah lu mah udah ada pacar lu hahaa.. bang tanyain tuh bang si Rani."

"Haha so sweet bet ya si Chandra mah yaa..." sahut pacar Rani.

"Bisa bae Abang"

Mereka tidak tau ekperesi aku sedari tadi hanya diam, mungkin saja pipiku sedang memerah tapi karna kulitku sawo matang jadi tidak kelihatan merah.

Setelah memesan bakso dan mie ayam, Chandra asik mengobrol dengan pacarnya Rani. Tapi aku dan Rani diam saja memperhatikan mereka. Canggung rasanya karna Chandra duduk disampingku.

Saat pesanan sudah datang, Chandra mengambil sendok dan garpu. karna memang tempat sendoknya lebih dekat dengan Chandra, dia berinisiatif untuk mengambilkan sendok untukku. Lalu dia meletakkan sendok itu disamping mangkokku dan dia bilang

"ini Zee sendok lu"

"Makasih..."

"Sama-sama"

Lalu tatapan mata Rani dan pacarnya mulai berarah kepadaku, sambil menyumbingkan senyumannya.

Setelah makan dan perut kenyang kami kembali ke kampus.

Tapi karna jarak kampus dengan warung cukup dekat, aku dan Rani memutuskan untuk berjalan kaki.

"Gue jalan aja ya sama Rani, lu duluan aja.."

"Loh lumayan pegel tau jalan ke kampus"

"Ah udah biasa strong..."

"oh yauda kalo gitu, hati-hati yaa..."

"Iya..."

Chandra dan pacar Rani membawa motor sampai kampus.

"Ciiee... Zee, perhatian banget tuh Chandra"

"Biasa aja Rani, dia ke semua cewek juga baik"

"Ya kali aja Zee, dia juga suka sama kamu"

"Mustahillllll tau"

"Ga ada yang ga mungkin didunia ini.."

"Hmmmm...."

Aku memang belum memberitahu Rani, semenjak ospek kemarin Chandra sedang dekat dengan kak Ara. Cukup aku saja yang melihat kedekatan mereka.

Kebetulan lewat depan kosanku, aku izin langsung pulang saja kepada Rani.

"Rani, aku pulang duluan ya. capek banget badan"

"Oh yaudah Zee, mimpi indah ya"

"Mimpi buruk kayaknya sih"

"Lah kan tadi udah ditemenin sama Chandra"

"hmm gataulah byee ranii."

"Byee..."

*Sampai Dikosan

Tubuhku terbaring lemas di kasur, lalu kupasangkan earphone ditelinga.

Lagu D'Masiv dengan judul "Diantara kalian" menemani tidurku hingga akhirnya aku terlelap.

Sampai akhirnya pagi tiba, aku terbangun dengan kebiasaan buruk mendengarkan musik sampai lupa melepaskan earphone.

....