webnovel

Pura pura lupa

Hari-hari berlalu dan hatiku pun mulai pelan-pelan mengikhlaskan Chandra. Walaupun berat rasanya, karena aku tak bisa menjauh. Berbagai kabar tentang Chandra soal kedekatannya dengan kak Jojo atau kak Ara mulai menganggu pikiranku. Belum lagi omongan kak Rima yang selalu memojokkan Chandra bahwa dia bukan cowok baik-baik.

"Udahlah Zee, jangan inget-inget Chandra lagi. Percuma kamu berharap sama seseorang yang ga suka sama kamu"

Salah satu caranya aku mulai mengurangi aktivitas dikampus, karena aku tak ingin melihat mereka untuk sementara. Aku ingin menenangkan hati dan pikiranku, atas apa yang telah terjadi. Semuanya sungguh mengecewakan, mungkin karena aku terlalu berharap.

Hari itu selesai kuliah dan aku bergegas ke masjid untuk melaksanakan sholat Dzuhur. Selesai sholat, aku masih terdiam dimasjid sambil membaca Al-Qur'an.

Tiba-tiba ada seseorang yang mencolek bahuli..

"Hey Zee..." ternyata itu kak Jojo yang kebetulan baru selesai sholat.

"Ehh kak Jojo"

"Lagi sendirian aja?"

"Iya kak sendirian nih"

"Aku boleh nanya sesuatu ga sama kamu?"

Seketika itu aku menutup Al-Qur'an dan mulai melepaskan mukena. Setelah aku rapihkan mukenanya dan menaruh ditempat semula, aku mulai duduk dan mendengarkan kak Jojo berbicara.

"Nanya apa nih kak?"

"Gini, sebenernya kamu beneran suka ga sama si Chandra?"

"Hmmmm... gimana ya kak, aku juga bingung hehe"

"Jujur aja sama aku.."

"Ya sebenarnya awalnya cuma kagum, tapi karena sering ketemu dan aku ngerasa nyaman akhirnya rasa itu tiba-tiba berubah jadi suka atau sayang"

"Hmm begitu, apa yang kamu suka dari Chandra?"

"Banyak kak, ga bisa aku ungkapin. Tapi disisi lain aku udah tau kekurangan dia."

"Ya gini sih, aku cuma nyaranin ke kamu. Kalo bisa kamu ngomong langsung ke dia. Soalnya selama ini dia itu ngerasa terganggu dengan teman-teman kamu yang bercandain hubungan kalian"

"Serius kak? dia ngerasa terganggu?"

"Iya, dia ngomong sendiri kok ke aku. Beberapa waktu lalu si Chandra bilang katanya dia dichat sama si Rima, dan isi chat itu kayak sebuah tekanan gitu loh"

"Hah??? serius?? tekanan gimana maksudnya kak?"

"Yaa semacam omongan gini (lu tuh jangan PHP in Zee dong, Zee suka sama lu, kalo lu emang ga suka jangan bersikap seenaknya, jaga perasaan orang)

"Ya ampun... aku ga tau kak, kalo kak Rima sampe ngomong begitu ke Chandra"

"Yaa makanya aku kasih tau ke kamu. soalnya itu bikin si Chandra ilfiil."

"Terus aku mesti gimana nih ke Chandra? Minta maaf aja kali yaa"

"Lah kenapa kamu yang minta maaf, harusnya kamu bilangin ke si Rima aja suruh minta maaf ke Chandra"

"Hmm.. iya kak, tapi kan ini semua gara-gara aku ya. Aku ga nyangka sih kak Rima sampe bersikap kayak gitu ke Chandra"

"Yaa aku sih heran aja.. yang suka sama Chandra kan kamu, kenapa si Rima yang marah gitu. Lagian hak si Chandra ga suka sama kamu atau orang lain."

"Iya kak, makasih atas infonya. entar aku coba bilang baik-baik ke kak Rima dan aku mau klarifikasi ke Chandra"

"Kalo mau ngomong langsung ayo, mumpung dia lagi sama aku tuh di kantin."

"Hmm.. kayaknya engga deh kak, entar aku ngomong lewat chat aja deh."

"Yahh... masa ga berani?"

"Kurang tepat aja kak keadaannya"

"Oh yaudah deh... Maaf ya Zee, akhir-akhir ini pasti kamu ngira kalo aku Deket sama Chandra?"

"Hmmmm.. iya sih kak, tapi kenapa minta maaf ke aku. Lagian aku bukan siapa-siapa Chandra kan"

"Jangan cemburu ya, aku cuma lagi ada project aja sama dia"

"Ohh gitu.. semoga lancar ya kak projectnya"

"Iyaa, kemarin juga aku ajak dia ke bioskop karena aku pengen banget nonton terus ga ada temen, yaudah akhirnya aku ajak Chandra"

"Yaa udah sih kak santay, hehe..."

"Serius nih, kamu ga cemburu?"

"Hmmmm... cemburu ga ya hahaha"

"Ah dasar kamu... ya udah ayo pulang, kamu mau dimasjid sampe Ashar?"

"engga kok kak, aku mau pulang hehehe..."

Dan setelah mendengarkan kak Jojo klarifikasi tentang Chandra, hatiku mulai merasa sedikit tenang. Walaupun selanjutnya aku harus minta penjelasan kak Rima, tentang omongannya kepada Chandra yang membuatnya ilfiil. Aku tak menyangka kak Rima membicarakan perasaanku kepada Chandra, tanpa sepengetahuan aku. Padahal selama ini aku selalu mempercayai dia sebagai tempat curahan hatiku dari hari ke hati. Mungkin saat itu aku sangat kecewa terhadap kak Rima, dan aku harus mengetahui penjelasannya.

Malam itu aku bingung, apa yang harus aku katakan pada Chandra. Aku mulai membuka handphone lalu aku mencari kontak nama Chandra dan mulai mengetik beberapa kata tapi aku hapus kembali, karena aku harus mengetahui apakah dia bersedia untuk aku ganggu untuk membicarakan hal ini. Jujur saja aku tak pernah berbalas pesan dengan Chandra, kecuali hanya membahas kegiatan kampus.

"Assalamualaikum... Chandra"

Setelah beberapa menit dia membalas pesanku.

"Wa'alaikumsalam iya Zee?"

"Maaf sebelumnya ganggu, saya mau bahas masalah pesan kak Rima yang katanya mengganggu kamu. Ini diluar dugaan aku, kenapa kak Rima bisa sampe menekan kamu. Mungkin kesalahan aku, terlalu menyukai kamu sampe akhirnya kak Rima yang menyampaikan perasaan saya. Mohon maaf atas segala sikap kak Rima, karna ini semua kesalahan saya."

"Gapapa kok, sebelumnya santay aja manggilnya kok jadi kaku gitu ya hahaa... Malah justru gue yang minta maaf, karena gue ga bisa membalas perasaan lu. Gue lebih baik banyak temen daripada mantan hehehe... Dan sikap temen lu itu ga salah kok, mungkin dia sangat perduli dengan lu makanya dia belain lu dan gue memaklumi hal itu.. Ya udah lu baik-baik aja sama kak Rima, jangan berantem. Selesai kan masalahnya hehe.."

"Ya ampun Chandra, gue kira lu bakalan marah dan ilfiil sama gue atau kak Rima. Makanya gue ga enak hati sama lu, sumpah dari kemarin gue kepikiran masalah ini. Makasih kalo misalnya lu memaklumi sikap kak Rima, tapi tetep aja kan gue merasa bersalah. Chandra gue ikhlas kok kalo misalnya gue jadi temen lu, mungkin gue harus tau diri juga kedepannya"

"Gue orangnya santay kok, ga mau memperpanjang masalah. Lagian ga salah kalo lu suka sama gue, jadi ga perlu dipermasalahkan. Oke kita temenan aja, itu lebih baik kan hehe..."

"Makasih Chandra, gue tau lu orangnya baik. maaf kalo gue ganggu, semoga ga ada masalah-masalah kayak gini lagi"

"Aaminn... Gapapa kok, kalo udah selesai masalahnya kan jadi sama-sama tenang hehe"

Mungkin memang aku dan Chandra tak bisa bersama dalam sebuah hubungan. Untuk kedepannya aku harus mengikhlaskan perasaan ini. Tuhan, aku menyukai salah satu hambamu yang tidak bisa ku miliki. Setiap hari aku berdoa agar selalu didekatkan dengannya, akhirnya menjadi sebuah harapan. Ungkapan Chandra bahwa dia hanya ingin berteman denganku adalah sebuah jawabannya. Dia baik dan perduli denganku selama ini karena dia menganggap aku teman biasa. Mungkin tak ada perasaan sedikitpun dihatinya untukku dan tak akan pernah ada.

Akupun tertidur lelap, namun hatiku merasakan keresahan yang hebat.

"Zee, aku dapet gelang nih..."

"Dari mana kak?"

"Dari Chandra, bagus yaa?"

"Oh.. iya bagus kok"

"ini tanda aku sama Chandra udah jadian loh"

"Deghhh...."

Lalu aku terbangun dari mimpiku, saat aku bertemu kak Jojo memakai gelang yang diberikan Chandra. Pertanda apakah mimpi ini?