webnovel

Terbakar cemburu

*Hari ke-2 ospek

Suasana kampus semakin ramai, riuh suara dan tepuk tangan peserta ospek serta penonton yang sedang menyaksikan penampilan dari salah satu organisasi kampus yaitu Teater.

Tetapi ditengah keramaian itu aku mencari dimana Chandra?

Aku berada ditengah-tengah peserta, tapi sedari tadi aku tak melihat batang hidung Chandra pasca makan malam bersama panitia.

Lalu aku keluar lapangan dan ingin menuju ke ruangan konsumsi, sekedar untuk mengecek keadaan diruangan.

Saat langkahku mulai tergesa, seketika langkahku terhenti.

Deghhh....

Aku melihat Chandra sedang mengobrol dengan salah satu panitia, yaitu kak Ara namanya.

Mereka duduk bersebelahan, tepat didepan ruangan konsumsi.

Nampak sangat akrab saling melempar tawa satu sama lain, sesekali ku lihat kak Ara menepuk pundak Chandra sembari tertawa riang.

Sepertinya aku tak bisa melanjutkan niatku untuk ke ruangan.

Entahlah, rasanya seluruh tubuhku lemas.

Akupun bertanya kepada diriku sendiri, apa yang aku rasakan saat melihat mereka seakrab itu?

Apakah ini yang dinamakan cemburu?

"Belok kanan Zee, pulang aja deh" aku menerka diriku sendiri.

Tidak ada yang melihatku saat itu, langkahku terhenti dan melihat mereka sedang asik bercanda. Sekitar 10 detik aku menyaksikan mereka, lalu akupun berlalu meninggalkan penampakan dua orang yang sedang asik bercanda.

Dengan hembusan nafas yang terasa sesak, aku terus melangkahkan kakiku kembali menuju lapangan. Tetapi langkahku kali ini serasa pelan, tidak tergesa seperti saat aku ingin ke ruang konsumsi.

"Tuhan, kenapa aku harus menyaksikan tawanya bersama wanita lain. Disaat aku sudah merasa bahagia atas beberapa hari terakhir ini"

"Dan seketika dia membuat hatiku hancur lagi !"

"Tuhan, apakah aku memang tak pantas bahagia?"

Aku terus bergumam dalam hati, saat aku kembali dilapangan dan tatap mataku fokus melihat penampilan Teater dilapangan. Seperti tatapan kosong, yang sedang aku alami.

Semoga aku tidak kesurupan ataupun pingsan malam ini.

Tubuhku memang terasa sangat lelah malam ini, karena malam ini adalah malam terakhir.

Aku harus kuat sampai acara ini selesai.

"Zee, tadi kamu darimana?" tanya kak Rima yang baru datang, lalu duduk disampingku.

"Ehhmm ga dari mana-mana kok"

"Masa? serius Zee, tadi kan aku liat kamu jalan kesana"

"Iya aku tadi kesana, tapi ga jadi yaudah balik lagi deh hehe"

"kenapa gitu?"

" gapapa, mendingan disini rame"

"Oalah..."

Jangan sampai teman-temanku tahu kalau tadi aku melihat Chandra sedang berduaan dengan Kak Ara.

Nanti mereka heboh dan menyalahkan Chandra lagi.

Setelah penampilan dari beberapa organisasi berakhir, dilanjutkan dengan acara penutup yaitu bersalaman antara para peserta dan panitia.

Seluruh panitia dipanggil ke lapangan dan berkumpul sesuai instruksi.

Chandra berjalan menuju lapangan disusul dengan kak Ara dibelakangnya.

Pemandangan yang menyakitkan bagiku, tapi aku bisa apa?

Hanya berpura-pura tak melihatnya dan baik-baik saja.

kak Rima "Eh itu kok si Ara deket-deket si Chandra mulu"

Aku "Hmmmm....."

kak Rima "Liat deh, genit banget..."

Aku "...."

Saat kak Rima menerka sendiri, aku hanya bisa terdiam seribu bahasa. Aku pura-pura tak tahu apa yang beberapa waktu lalu aku lihat.

Setelah panitia dan peserta bersalaman, tibalah saatnya panitia dengan panitia lainnya yang saling bersalaman.

Satu persatu panitia saling menautkan tangan, meminta maaf dan memaafkan satu sama lain.

Karena tugas kita sebagai panitia selesai walaupun banyak drama yang terjadi. Sedih dan tawa pecah dimalam itu.

Ketika Chandra berada didepanku, dia mengulurkan tangannya kepadaku.

Lalu aku sambut tangannya, layaknya tidak sedang terjadi apa-apa.

Dia hanya tersenyum, dan berlalu setelah kita saling melepaskan genggaman.

Sekitar 5 detik aku mengalami jantungku berdebar, namun seketika kembali terhenti. Saat melihat Chandra bersalaman dengan Kak Ara, lagi dan lagi nafasku terasa sesak. Dari tatapan mereka berdua kelihatan sangat berbeda.

*Speechless.....