Mendapat telpon dari bi Narti, Galih secepatnya meninggalkan kantor dan bergegas menghampiri rumah Stella.
Di sepanjang perjalanan Galih mengumpat habis si pengirim surat kaleng. Galih tak hentinya menancap pedal gas semakin kuat, Laju mobil semakin tak terkontrol. Kira-kira 180 sampai 200 km/jam kalau dilihat dari kecepatan mobil Galih yang melintasi jalan raya kini.
Dalam benak Galih ingin segera menemukan si pengirim surat kaleng. Namun, bagaimana pun juga Galih harus menemui Stella terlebih dahulu. Melihat keadaan Stella jauh lebih penting.
Galih bisa mengutus seseorang untuk mencari tahu pelakunya nanti, sebab sekarang tugas Galih sebagai seorang kekasih yaitu bisa menenangkan Stella dan melindungi Stella. Bi Narti tidak cukup untuk menjaga Stella, belum lagi Tuan Kill teramat jarang di Jakarta dan tinggal jauh dengan Stella.
"Apa yang nggak gue tahu?"
"Yah emang lu gak harus tahu bangsat!"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com