"Siapa.... siapa aku?
Bertanya dalam hati kecil ku, sembari memandang diri ku sendiri dalam cermin bathroom ruang inap ku.
Aku berusaha mengingat kehidupan ku, tapi yang aku dapatkan hanya jawaban kosong dari otak ku.
Kupandang dengan tajam wajah ku yang terpantul dalam cermin, Wajah ku pucat mencoba mencari sesuatu yang dapat memunculkan ingatan ku!.
"Dr. Lee...
Seorang perawat dengan ekspresi kuat mendekatinya.
"saya sudah mencari seluruh informasi mengenai orang hilang, tapi saya tidak menemukan satu pun yang cocok dengan ciri ciri nona yang sedang kita rawat saat ini.
"sekarang nona tersebut sudah pulih dengan baik walau masih bermasalah dengan ingatannya, Namuan bagaimana dengan sistem administrasinya.
"Nona itu sudah cukup lama di rawat disini, ditambah keadaannya saat pertamakali di rawat sudah begitu banyak tindakan medis yang kita lakukan, tentu saja biaya admin sangat besar.
mengingat sang nona tidak memiliki identitas apapun saat masuk kerumah sakit ini, dengan kecelakaan yang serius hingga mengalami amnesia dan tidak ada satu pun kerabat yang mencarinya.
"Hmmmmm.... aku tau ini akan menjadi rumit suster. Ucap ku sambil memijat lembut dagu ku untuk mencari solusi.
"Apabila hal terburuk tidak ada kerabat yang mengklaimnya, aku akan membantunya melunasi masalah administrasinya suster.
"dr. lee... apa anda yakin dengan keputusan anda? Tercengang sambil memandang dokter muda dihadapannya, dr. Lee memang miliki karakter pria baik hati dan sangat dermawan semua orang di rumah sakit kelas 1 di kota D ini mengetahuinya.
dr. Lee memang memiliki latar belakang keluarga yang cukup kuat di kota D dan tentu saja secara kedudukan dan kekayaan dia sangat mampu.
"Ya.. aku akan membantunya suster Ana.
dr. Lee memandang asisten perawatnya. suster Ana merupakan asisten ku yang tegas dan kuat, dia sangat cekatan dalam membantunya dalam bekerja, di usia 40tahun dia sudah sangat ahli dalam bidangnya.
Suster Ana hanya bisa terdiam mendengar perkataan dr Lee. dia sudah menduga alur cerita ini akan berakhir menjadi kebaikan hati dan kedermawanan dr. Lee.
"baiklah dr. lee bila itu jalan yang terbaik, dengan begitu saya mohon permisi untuk meriksa keadaan nona tersebut. Sedikit membungkuk dan meninggalkan ruangan dr. Lee.
Aku hanya ingin membantu orang yang mengalami kesulitan saja tanpa ada keinginan lebih. ujar Lee dalam hati, sambil melanjutkan memeriksa berkas gerafik kesehatan si nona amnesia.