webnovel

Titip Rindu

Adakala diam menjadi salah satu untuk menyimpan rindu, dan air mata untuk menyampaikan rindu. Sekuat apapun kita mempertahankan sebuah hubungan, jika Tuhan sudah berkehendak maka tak ada yang bisa melawanNya... Mengorbankan nyawa demi kehidupan yang baru akan dimulai, mencintai tanpa pamrih, mengasihi tanpa batas, dan menyayangi dengan ikhlas....

RinduIbu · Teen
Not enough ratings
167 Chs

Luka Barra

" Barra..... Lo kuliah disini juga " tanya Angel yang baru saja tiba bersama Hanna

" bukannya Lo kuliah di luar negeri " sambung Hanna

" gue pindah kuliah kesini itu karena ada Vee " jawab Brian dengan santai

" kurang kerjaan banget si Lo " ucap Vee kemudian berjalan meninggalkan mereka, namun Barra kembali mengejarnya

" wah parah tu anak " ucap Bintang

Barra terus memanggil dan mengejar Vee namun tak di hiraukan oleh Vee

" Vee tunggu..... " Barra berhasil menarik tangan Vee

" lepas... " ucap Vee dengan kesal

" Vee kenapa Lo harus ngehindar terus dari gue " tanya Barra

" Barr, gue udah pernah bilang sama Lo berhenti ngejar gue lagi " jawab Vee dengan kesal

" Vee gue masih sayang sama Lo, please kasih gue kesempatan lagi " ucap Barra dengan mohon

" Barr... jangan pernah berharap lagi sama gue, gue yang dulu beda sama yang sekarang jangan buat kesalahan yang itu akan nyakitin diri Lo sendiri " ucap Vee dengan tegas, Vee langsung pergi meninggalkannya.

Namun, tak menyerah sampai disitu Barra terus mengejar Vee

" Vee... gue nggak akan nyerah " ucap Barra dengan menarik tangan Vee, tiba-tiba seorang laki-laki mendorong Barra dengan kencang sampai Barra terjatuh.

Cleo, Bintang, Angel, dan Hanna terkejut dengan kejadian yang mereka lihat

" oh my God bakalan panjang ni " ucap Bintang

" itu kan Enggar " ucap Hanna

" kalo dia udah nggak mau jangan dipaksa " ucap Enggar

" Lo siapa ha.... " balas Barra dengan mendorong Enggar

" wah nggak bisa di biarin nih " ucap Bintang

Bintang, dan yang lainnya pun menghampiri Enggar dan Barra yang akan berkelahi

" stop..... !!!!!! " teriak Vee

" eh kalian berdua kenapa jadi berantem sih " ucap Cleo

" ini tu kampus, bukan arena tinju " sambung Hanna

" Vee dia siapa ? " tanya Barra dengan emosi

" dia Enggar kakak tingkat kita, dia cowok paling populer di kampus ini " jawab Hanna

" Hanna.... nggak usah lebay deh " bisik Angel

" gue kan ngomong jujur Ngel " jawab Hanna

" Hann, lama-lama tu mulut gue lakban juga " ucap Bintang dengan kesal, Hanna langsung menutupi mulut dengan jarinya.

" Barr please jauhin gue " ucap Vee lagi

" Lo denger kan, dia minta Lo jauhin dia " tambah Enggar

" brengsek Lo... " balas Barra dengan emosi

saat hendak melempar kan pukulan, Enggar berhasil menghindarinya namun malah Vee yang menjadi korban.

' Buk '

Pukulan Barra tepat mengenai wajah Vee.

" Vee..... " teriak teman-temannya

Enggar langsung membalas memukul Barra

" Enggar.... Barra... stop !!!!! " teriak Fadhil yang datang dan melerai perkelahian mereka

Hidung Vee mengeluarkan darah akibat terkena pukulan Barra, lalu tergeletak pingsan

" kk Fadhil..... Vee pingsan " ucap Angel

Fadhil langsung menghampiri Vee

" astaga Vee..... " ucap Fadhil dengan panik melihat darah yang keluar dari hidung Vee,

Fadhil langsung menggendong Vee dan membawanya ke UKS diiring oleh Cleo dan yang lainnya.

Cleo sudah membersihkan kan darah yang keluar dari hidung Vee, namun ia belum juga sadar.

" ini semua gara-gara Lo " ucap Barra pada Enggar

" eh seharusnya Lo yang ngaca..... Lo yang udah mukul dia " balas Enggar

" kalo Lo nggak ngehalangin gue, ini nggak akan terjadi " balas Barra lagi

" cukup....... bisa nggak sih kalian diem " ucap Cleo dengan kesal

" dan Lo Barr, ini semua gara-gara Lo " ucap Bintang lagi

" Vee udah minta supaya Lo nggak ngejar dia lagi, kenapa Lo masih kerasa kepala juga " sambung Bintang

" itu karena gue masih sayang dan cinta sama dia " jawab Barra

" oh No Barr..... itu bukan karena Lo cinta, tapi karena Lo terobsesi " ucap Cleo.

Fadhil langsung menghubungi Brian.

" apa...... " Brian mengepalkan tangannya

" gue kesana sekarang " ucap Brian, lalu langsung berlari keluar ruangan.

Melihat Brian yang sedang emosi

Restu dan Nathan mengejar Brian

" Brian Lo mau kemana " tanya Restu

" Vee pingsan di kampus, gue mau kesana " ucap Brian dengan tergesa-gesa

" tapi kenapa Lo emosi gitu " tanya Restu

namun Brian tak menghiraukan pertanyaan Restu

" gue ikut, biar gue yang nyetir keadaan Lo sekarang lagi emosi, nanti bukannya nyampe di kampus Lo malah nyangkut di RS " ucap Nathan

" Oh ho come on.... bukan saatnya untuk bercanda " ucap Brian yang mulai kesal

" gue juga ikut " sambung Restu

Mereka pun menuju kampus Vee.

Vee masih berada di UKS dan belum sadarkan diri

" Vee... ayo dong bangun..... " ucap Hanna

" jangan buat kita khawatir " sambung Angel

" guys gue takut nanti masalah nya tambah panjang deh pas kk Brian sampe " bisik Cleo

" gue juga " sambung Bintang.

Beberapa saat kemudian, Brian pun sampai dan langsung menuju UKS.

" Vee...... " Brian langsung menerobos masuk ruang UKS menghampiri Vee yang masih belum sadarkan diri.

" astaga..... " Brian terkejut melihat bekas pukulan di wajah Vee

Brian memandang tajam satu persatu wajah teman-teman Vee yang menunduk ketakutan

" Brian..... Lo tenang dulu " bujuk Fadhil

" siapa yang udah lakuin ini " tanya Brian dengan tenang namun wajah tampan nya menunjukkan amarah

" gue yakin, siapapun yang ngelakuin ini ke Vee nggak bakalan selamat " bisik Restu

" cari mampus tu orang " sambung Nathan.

" siapa yang udah buat Vee kayak gini " bentak Brian dengan keras, membuat Cleo dan yang lainnya terkejut

" itu Barra kk " ucap Hanna dengan spontan lalu langsung menutup mulutnya.

" sorry Barr... gue keceplosan " ucap Hanna dengan suara pelan.

Brian menatap Barra dengan penuh amarah, tatapan nya tajam seperti pembunuh berdarah dingin

" Lo apain Vee brengsek......!!!!!! " Brian mencengkeram kerah kemeja Barra membawanya keluar dari ruangan

" Brian.... Brian..... Brian.... tenang " ucap Fadhil, Restu, dan Nathan yang mencoba menahan Brian

" gue enggak sengaja mukul dia " jawab Barra dengan gemetar.

Mendengar jawaban Barra, Brian semakin emosi dan hendak memukul Barra namun di halangi oleh Nathan " sabar Bri.... "

" gue nggak sengaja " ucap Barra lagi

" kalo sampe terjadi sesuatu sama istri gue.... gue enggak akan biarin Lo hidup " ancam Brian, kemudian melepaskan Barra dengan kasar.

' istri '

Baik Barra, Enggar pun terkejut mendengar ucapan Brian.

" jadi Vee udah punya suami " gumam Enggar.

" maksud Lo apa suami.... Vee nggak mungkin udah nikah " ucap Barra dengan tak percaya

" aduh.... beneran cari mampus ni bocah " bisik Restu pada Nathan

" kali ini dia nggak bakalan selamat kena bogem mentah nya Brian " sambung Nathan

' Buk....... '

sebuah pukulan tepat mengenai wajah Barra membuat Barra mengeluarkan darah disudut bibirnya.

" tuh kan apa gue bilang " ucap Nathan dengan tersenyum sinis

" Vee itu istri gue !!!!!!! " bentak Brian

Bintang, Cleo, dan Hanna menghampiri mereka di luar ruangan

" Vee udah sering minta Lo buat jauhin dia, tapi Lo masih aja maksa Vee " ucap Cleo

" sekarang Lo tau kan kenapa Vee selalu menghindar dari Lo " sambung Bintang

Barra diam tak berkutik.

Perlahan Vee membuka matanya namun dengan meringis menahan sakit di wajahnya

" Vee... akhirnya Lo sadar juga " ucap Angel yang berada di sampingnya

" bentar ya gue panggil yang lain dulu " sambungnya lalu berlari keluar

" guys... Vee udah sadar " teriak Angel

Mendengar ucapan Angel, Brian langsung berlari menuju Vee diiringi oleh yang lainnya

" hei sayang... " ucap Brian dengan lembut

" kk Brian kenapa ada disini " tanya Vee

" gue yang ngasih tau Brian kalo Lo pingsan " ucap Fadhil yang berada di sebelah Restu.

" masih sakit..... " tanya Brian dengan menyentuh wajah Vee, sedangkan ia hanya bisa meringis menahan sakit

" Vee..... " panggil Barra dengan raut wajah yang merasa bersalah.

" yah..... dia muncul lagi " gumam Restu

" nggak ada kapok- kapoknya nya ni bocah " sambung Nathan dengan santai

Vee memegang erat lengan Brian, Vee melihat amarah di wajah suaminya itu

" Barr... mendingan Lo pergi aja deh dari pada tambah memperkeruh masalah lagi " ucap Cleo

" dari pada Lo bangunin macan tidur lagi " sambung Hanna

" gue cuma mau minta maaf sama Vee..... gue beneran nggak sengaja " ucap Barra

Entah kenapa, Vee semakin erat memegang lengan Brian ada ketakutan di mata Vee sampai ia tak ingin melihat Barra.

Brian langsung mendekap tubuh Vee kedalam pelukannya, dan itu berhasil membuat Barra merasa lebih terpuruk.