webnovel

Titip Rindu

Adakala diam menjadi salah satu untuk menyimpan rindu, dan air mata untuk menyampaikan rindu. Sekuat apapun kita mempertahankan sebuah hubungan, jika Tuhan sudah berkehendak maka tak ada yang bisa melawanNya... Mengorbankan nyawa demi kehidupan yang baru akan dimulai, mencintai tanpa pamrih, mengasihi tanpa batas, dan menyayangi dengan ikhlas....

RinduIbu · Teen
Not enough ratings
167 Chs

Pertama kali

Sama seperti halnya Brian, Vee juga masih memikirkan permintaan mertuanya itu.

Kini Vee sedang duduk dikelas bersama Cleo sedangkan Bintang dan yang lainya berada di kantin.

" Vee Lo kenapa, dari tadi pagi diem aja " tanya Cleo, namun tak dapat respon dari Vee.

" Vee.... " panggil Cleo lagi

" sorry Cle gue ngelamun... " ucap Vee dengan wajah kagetnya

" Lo kenapa sih, ada masalah " tanya Cleo lagi

" gue bingung Cle... "

" bingung kenapa, Lo ada masalah sama kk Brian ? "

" gue sama kk Brian baik-baik aja kok, tapi yang jadi masalah itu permintaan mertua gue Cle.... " ucap Vee " mertua gue pengen gue sama kk Brian cepet punya momongan " sambung nya. Cleo menatap Vee dengan ibah

" terus kk Brian gimana, apa dia juga mendesak Lo " tanya Cleo dengan hati-hati namun Vee menggeleng

" huuuuhhhh" Cleo menghela nafas panjang

" Vee kalo pendapat gue ini salah, gue minta maaf ya tapi menurut gue permintaan mertua Lo itu bener..... " ucap Cleo

" tapi Cle, gue belom siap umur gue baru mau masuk 18 tahun.... " bantah Vee

" sekarang gue tanya, saat Lo mutusin untuk menikah sama kk Brian sebenarnya Lo juga belom siap kan? tapi itu karena surat wasiat dari bokap Lo terus apa bedanya dengan sekarang? " tanya Cleo, Vee hanya diam

" dan gue yakin, didalam hati kecilnya kk Brian dia juga pasti pengen punya anak secara dia itu cowok normal yang punya hasrat.... tapi demi Lo dia pendam itu semua " ucap Cleo

" pernah nggak satu kali aja Lo pikirin perasaan nya kk Brian " sambung nya, Vee hanya diam tak bisa menjawabnya.

#kantor

Brian masih sibuk dengan berkas-berkas yang ada di diatas mejanya, kemudian Restu kembali masuk kedalam ruangan Brian bersama Shalu

" selamat siang pak " Shalu, namun hanya dibalas anggukan oleh Brian

" kalo ada yang nyapa itu ya dilihat orangnya, jangan di kacangin " sindir Restu namun Brian masih tetap acuh tak acuh

" gila ni pak bos cuek banget sih, ok sabar Shalu Lo harus tenang demi cinta " gumam Shalu dalam hati

" maaf pak saya mau ngasih laporan dari PT.Jaya Group ke bapak dan juga jadwal meeting dengan kepala perusahaan " ucap Shalu dengan sopan

" terimakasih " ucap Brian singkat lalu mengambil map kuning yang dibawa oleh Shalu, sesaat sudah memeriksa laporan tersebut Brian kembali memberikan nya

" kamu pelajari ini, nanti malam jam 7 kamu ikut saya meeting " ucap Brian namun tanpa melihat kearah Shalu

" baik pak " jawab Shalu dengan tersenyum

" kamu boleh kembali keruangan kamu " suruh Brian, namun Shalu masih memandang wajah tampan Brian

" ehemmm " suara itu langsung keluar dari mulut Restu, yang sontak membuat Shalu terkejut lalu keluar dari ruangan.

" ya ampun kok mata gue nggak pernah berkedip sih liat muka ganteng nya pak bos " ucap Shalu dengan menepuk dahinya lalu langsung berjalan dengan cepat menuju ruangan nya.

" Bri... kok gue ngerasa kalo sekertaris baru itu naksir Lo deh " ucap Restu dengan duduk santai " gue selalu merhatiin tatapan nya ke Lo itu nggak biasa " sambungnya lagi namun perkataan nya tak di jawab oleh Brian.

" kalo Lo kesini cuma mau ngasih tau omong kosong Lo itu, mending Lo balik keruangan Lo sekarang " ucap Brian dengan dingin.

karena tak ingin membangun kan macan yang sedang tidur, Restu pun pergi.

Vee sudah kembali kerumahnya, dan seperti biasa ia membantu bibik membersihkan rumah karena dari awal ia menikah dengan Brian, ia masih tinggal di rumah Alm. kedua orang tuannya.

Setelah makan malamnya yang sendirian, ia menyibukkan diri untuk membaca buku sambil mendengarkan musik di headphone nya.

Hari sudah menunjukkan pukul 21.00 namun belum nampak tanda-tanda Brian pulang.

" kk Brian kok belum pulang ya, apa dia lembur lagi malam ini " gumam Vee.

Baru hendak menghubungi Brian, terdengar suara mobil masuk kedalam garasi, saat Vee sudah berdiri di depan pintu Brian baru turun dari mobilnya disambut dengan pelukan oleh Vee, Brian merasa aneh dengan tingkah istri nya itu.

" kok pulangnya malam banget ? " tanya Vee sambil membawa kan tas kerja Brian

" tadi aku lagi meeting sama klien " jawabnya

merekapun menuju kamar, setelah 15 menit berada di kamar mandi Brian pun keluar dan sudah memakai pakaian santai, lalu merebahkan tubuhnya keatas kasur dan rasanya ia ingin cepat-cepat tidur

" nih, di minum dulu teh hangat nya " ucap Vee yang membawakan secangkir teh

" makasih ya sayang " balas Brian, Vee pun duduk disamping Brian yang tengah rebahan lalu tersenyum menatap lekat wajah pria yang berstatus suaminya itu

" kamu kenapa kok ngeliat aku gitu banget " tanya Brian tanpa curiga

" aku mau ngomong sesuatu " ucap Vee

Brian pun beranjak, lalu duduk di samping Vee

" kamu mau ngomong apa ? " tanya Brian

" ini soal permintaan mama " jawab Vee

" kan aku udah bilang sama kamu nggak usah dipikirin permintaan nya ma-" perkataan Brian terhenti dann terkejut saat ia merasa ada sesuatu yg lembut menempel pada bibirnya. Ini pertama kalinya Vee mencium bibir Brian atas kemauan nya sendiri, lalu memeluk Brian.

Brian yang masih kaget, belum bisa berkata-kata

" aku siap " bisik Vee yang masih memeluk nya, Brian sadar naluri nya sebagai laki-laki normal ia pun melepaskan pelukannya lalu Mandang wajah cantik Vee

" apa kamu yakin " tanya Brian yang masih belum percaya, tanpa menjawab Vee kembali melumat lembut bibir Brian

" aku mencintaimu " bisik Vee di tengah-tengah ciuman itu, Brian membelai lembut wajah Vee

" ini akan terasa sedikit sakit " bisik Brian tepat di telinga Vee yang membuatnya merinding.

Brian merebahkan kan tubuh Vee diatas kasur yang hangat itu, lalu perlahan kembali melumat lembut bibir Vee terus beralih hingga keleher Vee. Malam ini untuk pertama kalinya Vee dan Brian menyatukan tubuh mereka, malam panjang ini sungguh sangat dinikmati oleh sepasang suami istri ini dan kini Vee telah menjadi milik Brian secara lahir dan batin.

Matahari sudah menyinari seisi ruangan, Vee masih tertidur pulas dalam dekapan Brian dan hanya selimut yang menutupi tubuh mereka yang tanpa sehelai busana pun.

' Drrrrrrrttttt '

terdengar suara getaran ponsel milik Brian, dengan mata yang masih berat untuk terbuka Brian meraih ponselnya dan melihat nama

" Restu " yang menelfon

" hallo ada apa " tanya Brian dengan kesal

" nanya ada apa, Lo ingat nggak pagi ini kita ada pertemuan " balas Restu

" iya gue ingat... " jawab Brian dengan kesal lalu memutuskan kan sambungan telfon.

Brian kembali memeluk Vee, lalu mengecup bibir mungil istrinya itu

" Good morning honey " bisik Brian

Vee pun bangun menatap Brian yang berada di hadapan nya dengan bertelanjang dada

" huwaaaaaaaaaa " teriak Vee

sontak Brian membekap mulut Vee

" jangan teriak " ucap Brian

" habisnya Kakak ngagetin aku terus, kenapa kk Brian nggak pakek baju " tanya Vee

" ya ampun Vee.... emang kamu lupa apa yang udah kita lakuin semalem " balas Brian

" maaf kk aku masih kaget aja " ucap Vee

" oh ya..... nanti malem kita lanjutkan lagi ya " goda Brian

" NO..... ini aja masih rasa sakit loh kk " ucap Vee, Brian hanya senyum

" tapi enakkan " goda Brian lagi

" apaan sih... buruan mandi sana " balas Vee dengan kesal

" huhhhhh, dasar cewek labil " gumam Brian.

Setelah membersihkan diri, Vee langsung menuju dapur untuk membuat sarapan sedangkan Brian mengambil beberapa berkas di ruang kerjanya.

Sesaat sudah sarapan bersama Vee dan Brian menjalani aktivitas mereka masing-masing, Vee pergi ke kampusnya dan Brian pergi kekantor nya.

#dikantor

Brian masih mengingat apa yang sudah ia lakukan bersama Vee, bahkan terlihat dengan sangat jelas senyum di wajah tampan nya.

" Lo kenapa? menang tender ya ? " tanya Nathan

" atau jangan-jangan Lo sama Vee udah buat ponakan ya buat kita " sambung Restu dengan wajah jahilnya namun Brian hanya diam saja.

" serius Lo " tanya Nathan

" apaan sih Lo berdua, kerja sana... " jawab Brian dengan kektus.

" sensi amat Lo " balas Restu lalu keluar dari ruangan bosnya itu.

#kampus

Vee sedang berjalan sendiri di koridor dengan tidak sengaja ia bertabrakan dengan seorang pria yang ia kenal

" Barra... " gumam Vee

" hai Vee... sorry gue nggak sengaja " ucapnya

" Lo ngapain disini ? " tanya Vee dengan spontan, namun di hanya dibalas senyuman oleh Barra

" di tanya malah senyum " gumam Vee

Bintang dan Cleo pun datang

" Barra... Lo ngapain disini " tanya Bintang

" sama seperti kalian " jawabnya dengan santai

" maksudnya Lo kuliah disini juga " tanya Cleo

" yups..... itu lebih tepatnya " jawabnya santai